Jumat, 28 Juli 2017

[ Tourist Destination ] Alun - Alun Kota Batu Malang, Wisata Murah Menyenangkan

Kota Batu Malang,  nampaknya sudah menjadi incaran beberapa wisatawan ya,  baik lokal maupun asing.  Kalau kami sendiri sih senang karena tempat wisata didataran tinggi itu seperti punya daya tarik tersendiri,  nilai plusnya cuacanya bersahabat jadi enak untuk santai berwisata ditambah lagi dataran tinggi pasti akan memberikan pemandangan alam yang luar biasa.

Memang sudah banyak tempat wisata di Kota Batu-Malang,  dan semuanya seru dan punya keunikkan tersendiri untuk didatangi.  Tapi saat terakhir saya dan keluarga berkunjung ke Batu-Malang,  saya baru sempat untuk berkunjung ke Alun-alun Kota Batu-Malang. 

Saya banyak melihat postingan foto alun-alun kota Batu-Malang yang ikonik dengan Kincir Raksasa (Ferris Wheel)  yang bisa digunakan untuk menikmati pemandangan Kota Batu-Malang dari ketinggian disore hari.  Karena penasaran itulah akhirnya kami sekeluarga menjadwalkan Alu -alun Kota Batu-Malang dalam rencana perjalanan kami.

Sore itu kami sekalian sholat Ashar di Masjid Agung Batu-Malang yang lokasinya persis di depan Alun-alun.  Selesai sholat kami berkeliling sebentar melihat sekitaran alun-alun.   Seperti pada umumnya banyak warung yang jual makanan di alun-alun,  sebetulnya saya penasaran sama Pos Ketan Legenda,  tapi kurang beruntung karena warungnya tutup hiks.. Ya sudah jadi saya hanya mencicipi Bakso Malang di Kedai sekitar alun-alun. 

Selesai makan bakso,  kami mulai antri di kincir raksasa tersebut,  ternyata ramai loh hehe dan untuk naik ke kincir raksasa tersebut setiap orang harus membayar Rp.  3.000,- oh iya kalau mau naik kincir jangan pas jam sholat ya karena penjaga tiketnya istirahat dan kincir angin sudah tidak beroperasi lagi ketika pukul 17.30 wib, jangan sampai salah jadwal hehe.. 
Bagaimana sensasinya naik kincir?  Ya biasa seperti umumnya naik kincir lainnya hehe,  tapi ada nilai plus nya pemandangan yang terhampar menyejukkan mata banget,  Masya Alloh..  Maha Besar Alloh dan sangat indah ciptaan-Nya.

Selesai naik kincir raksasa,  kami berkeliling alun-alun lagi suasananya benar-benar sejuk ditambah lagi penataan alun-alun sangat baik juga beberapa patung-patung binatang dan beberapa miniatur buah apel dan strawberry,  pokoknya banyak juga spot untuk foto-foto.

Saat kami berputar-putar di area alun-alun ternyata ada fasilitas taman bermain untuk anak,  wah keren nih jadi bikin anak-anak betah dan ada alternatif hiburan gratis hehe..  Fasilitas yang disediakan juga cukup memadai,  ada permainan jungkat jungkit,  ada perosotan dan berbagai macam permainan yang sudah pasti digemari anak-anak..

Nah,  kalau pergi atau berwisata ke Kota Batu-Malang,  gak ada salahnya ya dicoba main gratis ke alun-alun Batu-Malang..

[ Hotel Review ] Hotel Sarangan, Magetan

Liburan tahun ini sangat berkesan bagi kami sekeluarga karena tidak seperti sebelum2nya. Alasannya adalah kami sekeluarga besar tidak berkumpul di rumah Eyang di Madiun, tetapi lebih memilih untuk ganti suasana dengan stay sekitar 5 hari di Sarangan.Mantabb.

Di benak kami sudah terbayang hawa segar pegunungan dan indahnya view telaga sarangan serta pegunungan yang mengitarinya. Dan karena pilihan hotel yang tepat, hasilnya semua kesan dan harapan itu terkabul sudah.

Hotel yang kami maksud itu adalah Hotel Sarangan. Hotel yang sudah berdiri sejak zaman Belanda dulu.

Walaupun tampilannya old style, nyatanya kenyamanan dan kebersihan tetap terjaga. Ini yang membuat kami betah, terutama untuk eyang dan anak2nya (ibu dan adek2ny). Karena hotel ini memunculkan nostalgia di masa kanak2 dulu. Apalagi petugas hotelnya adalah orang lama yang sudah sangat akrab dengan keluarga Eyang dari zaman dahulu.

Hawa pegunungan yang sejuk dan cenderung dingin sangat menolong kami untuk bisa rileks dan bersantai menikmati liburan panjang ini sambil sekedar bercanda, ngobrol, maen dengan bocah-bocah. Terlebih lagi selama stay di situ cuaca sangat cerah dan mendukung aktivitas kami. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

Di bagian depan kamar tapi agak turun ke bawah ada sepetak tanah dengan fasilitas bermain macam ayunan, jungkat jungkit dan carrousel manual. Cukup membuat anak2 betah bermain di situ. Kata ibu itu fasilitas udah ada dari jaman hotel ini berdiri. Haha. Lebih tua dari saya sekeluarga dung hehe.

Sebenarnya keluarga kami dulu punya vila pribadi di seberang hotel ini, tetapi sudah lama dijual. Saya sendiri pernah mengalami masa kecil di vila, hotel dan lingkungan telaga sarangan ini.

Hotel ini berada tepat sekitar 200 meteran di atas telaga sarangan. Sehingga pemandangan dari selasar teras hotel tepat sekali mengarah ke seluruh telaga serta pegunungan di sekitarnya. Masya Allah sungguh sebuah ciptaan Allah subhanahuwataala yang luar biasa. Kami sekeluargapun betah berlama2 nongkrong di selasar hotel ini untuk melihat pemandangan telaga.

Tapi kalau mau turun ke telaga, ya siap2 aja untuk perkuat kaki-kaki kita saat kembali ke hotel. Tanjakan cukup curam, itung2 olahraga deh hehe. Turun dan mengitari telaga Sarangan saat waktu pagi hari adalah waktu terbaik. Karena masih sepi.

Apalagi bisa melihat pemandangan sunrise diselimuti kabut pagi di pegunungan. Masya Allah luar biasa indahnya. Saat sunset pun sama indahnya.

Tapi turun jam berapapun juga ok karena hawa tetap dingin di kaki gunung lawu ini. Cuma siap2 dengan keramaian telaga sarangan saat liburan. Kuda lalu lalang, speed bot berkeliaran mengelilingi danau dll.

Kembali ke hotel. Fasilitas perabot hotel disini juga masih old syle tapi sangat terawat. Cangkir, teko dll masih seperti buatan zaman dahulu yang antik. Staf hotel yang ramah dan berdedikasi membuat kami betah disini.

Masuk ke dalam kamar, agak unik bentuknya. Tipikal connecting room yang memiliki pintu sambung dari satu kamar ke kamar lain. Bahkan di bagian belakang juga ada pintu ke area belakang tempat jemuran handuk dan baju hotel.

Di ruang tamu ada meja kursi jadul, serta yang unik adalah adanya perapian. Kita bisa minta untuk dicarikan kayu bakar untuk membuat ruangan jadi hangat. Biasanya menggunakan kayu pinus.
Antara ruang tamu dan kamar tidur di bagian belakang dipisahkan oleh ruang kecil dengan sebelah kiri ada kamar mandi, kemudian wastafel di sebelah kanan serta lemari pakaian.

Kamar mandi cukup unik karena punya 2 bak selain ada juga shower. Bak besar untuk mandi dan bak kecil di sampingnya mungkin untuk keperluan flushing toilet. Walaupun sebenarnya toilet juga sudah ada tombol flushingnya.

Bak mandi ini sangat jarang kita temui di hotel2 biasa kan. Sungguh nyaman untuk mengguyur badan, daripada hanya menggunakan shower. Ditambah air panas sangat mudah di setting adi tak perlu kuatir saat mandi saat pagi hari atau malam hari. Heater Air panas pun sebenarnya menggunakan tipe lama karena masih menggunakan tabung gas LPG di bagian belakang kamar.

Fasilitas kamar tidur juga masih jadul. Kasur ukuran queen, meja,kursi, lampu duduk, cermin dan tv cembung. Untungnya semua masih terawat dengan baik.

Beralih ke sarapan. Ini yang ditunggu2. Jangan sampai lewatkan nasi goreng dan roti gandum spesial hotel ini. Kamu akan ketagihan. Roti gandum nya benar2 masih autentik gandum beneran. Mungkin karena pengunjung hotel ini juga banyak dari orang luar negeri jadi sarapan disesuaikan juga.Tapi kita bisa milih menu lain macam nasi pecel lengkap khas madiun yang tentunya sayang untuk dilewatkan.

Stock termos panas dan tea set selalu available. Bila kurang bisa nambah lagi. Dan plus nya lagi. Karena keluarga kami sudah akrab banget dengan pemilik dan petugas hotel, kami pun diperbolehkan bawa kompor dan alat masak sendiri. Secara kami memang keluarga "besar". Menu dan nafsu makannya juga "besar".

Jangan kuatir dengan bahan makanan sayur2an di sarangan. Karena disini adalah pusatnya sayuran. Ada selada air, wortel, kubis, pete dll yang sangat menyegarkan mata dan lidah.

Oh ya jangan lupa untuk mencicipi sate dan bakso khas sarangan. Biasanya ada pedagang yang sudah langganan dengan hotel yang datang sampai ke taman depan kamar. Kita tinggal pesan saja. Hawa dingin dengan semangkuk bakso atau sepiring sate ayam / kelinci adalah kombinasi yang luar biasa. Apalagi bumbu kacang khasnya benar2 legit. Coba saja. Pasti ketagihan.

Secara keseleruhan kami nilai hotel ini 5/5 karena service yang memuaskam dari pihak hotel dan lokasi hotel yang strategis dengan view yang marvellous. Cuma saran saja mungkin untuk fasilitas hotel agar bisa diupgrade biar lebih kekinian. Tapi itu bukan masalah besar karena bagi sebagian besar orang, suasana old style itulah yang dicari.

Anyway...good experience with this hotel. 😍😍😍

[Hotel Review] Swiss-Belinn Balikpapan, Just Worthed 3 Star Hotel

Pertama kali ini saya ke Balikpapan, belum ada gambaran kotanya seperti apa. Sekilas terlihat teratur dan tertata rapi. Tidak salah kalau langganan dapat Adipura dan menjadi salah satu kota percontohan dengan tata kota terbaik di indonesia.

Kali ini saya mau bahas hotel tempat saya menginap dahulu. Setelah search beberapa alternatif hotel. Disesuaikan dengan budget dan perjalanan bisnis sendiri, jatuhlah pilihan pada hotel Swiss Bell inn. Beberapa rekan yang lain juga menginap di hotel yang sama.

Singkat cerita kami sampai di hotel tersebut. Untuk hotel bintang 3 cukup lumayan. Sedikit agak repot dengan jalanan masuk yang berupa tanjakan curam. Tapi tidak terlalu masalah. Check in lancar  dan cepat karena saya sudah booking dan lunasi melalui aplikasi travel agent "traveloka". Saya dapat kamar di lantai 2.

Hotel ini terdiri dari beberapa bangunan yang terpisah. 2 gedung berisi kamar-kamar hotel yang dipisah dengan sky bridge (lorong penyebrangan di lantai 2) dan 1 gedung diskotik di bagian tengah dalam. ada juga fasilitas fitness yang belum Saya coba. Tidak ada fasilitas kolam renang.

Untuk kamar standard, isi kamar termasuk mewah, hampir setara dengan bintang 4 cuma lebih kecil dan yang saya suka adalah ada karpetnya yang menambah kesan mewah dan nyaman.

Fasilitas tv, telepon, safety box, lemari, compliment minuman, mini bar dan sofa tersedia dan terlihat mewah. Okelah untuk hotel bintang 3 kelas standard. kamar mandi juga cukup besar dan memanjang, amenities / toiletries cukup lengkap, dilengkapi dengan shower dan wastafel. Secara umum isi kamar dan fasilitasnya nilainya 5 dari skala 1 - 5. Alias memuaskan.

Yang sedikit agak mengganggu adalah adanya diskotik di gedung tengah pas di seberang kamar yang saya tempati, saat malam, suara dentuman musik masih terdengar dan bahkan semakin malam malah semakin ramai. Namanya juga diskotik. Untung saya gak terlalu pengaruh. kalo ud ngantuk ya tidur aja. Beda kalau orang yang sensitif dengan suara ya.

Beralih ke fasilitas restorannya. Secara tampilan cukup menarik, bahkan ada petugas resto yang sengaja berpakaian baju adat kalimantan, menambah kesan etnik. Variasi makanan cukup banyak. Ada menu indonesia ada menu internasional. Tetapi sayangnya disini rasa makannya kurang "nendang". Mungkin ini hanya masalah selera saja.
Tapi untuk restonya saya beri nilai 4.

Secara total saya beri nilai 4.5 untuk hotel ini. Untuk hotel bintang 3 di daerah, fasilitas yang ditawarkan cukup baik, melebihi ekspektasi malah. Mungkin bisa diimprove saja untuk rasa masakan restonya.

It just Worthed for 3 Star Hotel.

Kamis, 13 Juli 2017

Rollas Rollas Restaurant - Cilacap

Pertama kali pindah ke Cilacap itu sekitar Tahun 2012 semester kedua, awalnya kaget sih karena dari kota yang serba ada lalu pindah ke kota yang "seadanya". Dalam artian semua fasilitas masih terbatas, entah itu soal kebutuhan sandang, pangan , papan. Itu menurut saya, lumayan stress juga sih awalnya terutama urusan lidah, karena saya dari sananya sudah picky eater ditambah lagi harus menyesuaikan dengan makanan yang jauh dari selera saya.

Hari ini, sudah hampir 5 tahun, memiliki banyak cerita di Kota Cilacap, cukup banyak perubahan yang signifikan di tempat yang memiliki julukan Kota Bercahaya ini, terutama yang penting buat kami Keluarga Gajah adalah soal hiburan dan makanan.
Sebetulnya banyak sih referensi kami untuk urusan makanan ini, yang cocok di lidah kami, terutama saya yang tidak terlalu suka masakan manis, lebih cenderung suka yang agak asin, atau pedas. Tapi berhubung, stok fotonya belum lengkap jadi kita review satu per satu ya tempat makan andalan kami di Cilacap.

Di Jalan Gatot Subroto yang merupakan salah satu jalan utama di Kota Cilacap, sepertinya Rollas Rollas Cafe ini baru kurang lebih satu tahun, awalnya sih yang sudah coba makan disini Papi Gajah, karena waktu itu pernah makan siang bareng teman kantornya. Waktu itu Papi Gajah makan Nasi Kebuli, bilangnya sih enak.. Makanya waktu kita diajak coba makan disini , oke mari kita sama sama coba dan buktikan..

Kami memesan 4 menu, Nasi Goreng Kambing, Sop Iga, Sop Empal dan Spagethi Bolognaise, minum mah standar ajah ya Es Teh Manis hahaha..  Dari mulai kami memesan sampai dengan disajikan tergolong PAS waktu sajinya, entah memang karena pelayanannya yang cepar atau karena memang saat kami datang habis maghrib belum ada customer lain. Tapi kalau diperhatikan customer lain juga gak lama lama banget sudah dapat kok orderannya.
Nasi Goreng Kambing Pedas, pesanan saya, datang di lengkapi telur ceplok, emping dan acar, sayangnya untuk acar kurang cabe rawitnya deh hehe.. Nasi Goreng Kambingnya perfectly PAS di selera saya, daging kambingnya juga gak pelit, gak bau , tapi tetep buat saya kurang pedas. Tapi overall ini oke rasanya, dan mengkhawatirkan buat Papi Gajah , alamat minta makan ini lagi 
Untuk Aneka Sopny, rasanya seger, sambalnya seger, Sop Iga dan Sop Empalnya dagingnya juga besar hehe, dengan harga yang kalau menurut saya murah entah ya kalau customer lain. Spagethi Bolognaise nya juga pas rasa asam saos tomatnya, dan porsinya banyak hehe,, alhamdulillah semua menu yang kami pesan memuaskan.

Senin, 10 Juli 2017

[ Hotel Review ] Grand HAP Solo

Lebaran kemarin, saya sekeluarga merencanakan untuk pulang kampung ke Madiun. Berhubung bawa kendaraan pribadi jadi kami memutuskan untuk agak bersantai dalam perjalanannya. Kami memutuskan untuk menginap di hotel di kota Solo. Pilihan jatuh di Hotel Grand HAP. Nama yang unik ya. Apa maksud HAP disini?🤔

Walaupun jadinya tak sesantai yang diharapkan. Tak lain dan tak bukan dikarenakan kemacetan di jalan karena masih masuk dalam suasana libur lebaran. Padahal kami sudah ambil H+2 lebaran. Ternyata arus mudik masih cukup menyemut. Bahkan sampai dengan jalur2 alternatif yang selama ini bisa diandalkan untuk mengurai kemacetan.

Untungnya kami berangkat dari Cilacap jadi gak terlalu ngenes juga stuck di jalanan. Tapi ceritanya jadi berbeda karena kami bawa bocil 2. Kasihan juga si melihatnya. Selain mati gaya, kerewelan bocah sepanjang perjalanan karena durasi yang terlalu lama cukup menguji kesabaran kami.

kemacetan terjadi paling parah terjadi di jalur alternatif petanahan dan daerah jogjakarta prambanan.

Singkat kata kami sudah sampai di Solo sekitar jam 9 malam. Whaatt..? Berarti kurang lebih kami 12 jam dari cilacap. Padahal kalau durasi normal sekitar 6 jam saja harusnya. Gagal juga rencana kami untuk jalan2 sebentar di solo. Karena kami sudah terlalu kelelahan sehingga berharap segera sampai di Hotel saja untuk istirahat.

Untungnya hotel Grand HAP ini mudah ditemukan karena ada di tengah kota Solo. Selain itu aplikasi Google Map sangat bisa diandalkan untuk menemukan hotel ini, terutama saat malam hari.

Dari tampilan depan hotel ini cukup unik, karena ada hiasan etnik ala2 pewayangan di bagian depan. Hotel bintang 3 yang cukup bagus menurut kami.

Cuma mungkin karena hari itu masih masuk musim liburan, jadi parkiran hotel penuh sesak, ditambah lagi ukuran parkiran di depan dan di bagian belakang hotel yang tidak terlalu besar, agak ribet juga apabila bawa kendaraan sendiri saat ramai begitu. Untungnya ada service free valet jadi agak tertolong.

Kami masuk melalui bagian belakang hotel, masuk ke dalam layout ruangan cukup menarik, ada aquarium juga yang berisi macam2 ikan. Anak kami yang kedua senang sekali lihat ikan2 itu, jadi agak lupa dengan capeknya.

Proses check in cukup cepat dan lancar karena kami menggunakan traveloka, hanya ada tambahan deposit 100 ribu. Setelah itu room boy membantu mengangkut barang bawaan kami ke kamar. Kami sudah tak sabar ingin segera berbaring di kasur.

Kami pesan kamar family dengan 3 bed terpisah. Room boy menawarkan diri kalau mau bisa disatukan kasurnya, secara size kasurnya untuk perorangan. Manalah cukup buat kami berempat, terlebih dengan gaya tidur kedua bocil kesayangan kami. Akhirnya kami minta 2 kasur dijadikan satu, sedang yang 1 dibiarkan saja.

Kamar simple untuk ukuran hotel bintang 3, AC cukup dingin. Fasilitas lain antara lain, TV flat, meja, kursi, meja tidur, lampu, wifi (sayangnya lemot), tidak ada lemari  hanya ada gantungan baju dan tempat untuk meletakkan sepatu.

Fasilitas kamar mandi antara lain shower, toiletries simple, wastafel, sandal hotel 2 pcs.

Berhubung kami datang sudah kemaleman serta belum sempat cari makan, akhirnya kami gambling dengan pesan makanan hotel, berharap semoga rasanya cocok di lidah, arau minimal buat isi perut biar gak keroncongan saat tidur.

Dan ternyata, alhamdulillah makanan hotel ini worthed banget, dengan harga yang terjangkau. Walaupun variasi menu tidak terlalu banyak. Tom Yum dan nasi goreng jawanya mantab. Coba saja. Istriku sampai pesan lagi esok harinya buat bekal perjalanan ke madiun.

Sarapan pagi ada di restoran lantai 1. Restoran cukup besar dan ramai hari itu. Variasi menu cukup banyak. Cuma karena kami turun agak telat sekitar jam 8 jadi beberapa menu sudah habis.

Secara keseluruhan hotel bintang 3 ini kami nilai 4/5 dengan nilai lebih pada makanannya.

 

Koper Gajah Template by Ipietoon Cute Blog Design