Minggu, 25 Desember 2016

[ Hotel Review ] Whiz Prime Balikpapan, Too Simple & Not Style Enough

Kali ini saya ada kerjaan di Balikpapan lagi (ini kunjungan yang ketiga) masih dalam rangka ngerjain project dari kantor kurang lebih 3 hari. Kerjaan kali ini lagi-lagi mengharuskan untuk untuk site survey dan berpanas-panas ria di kilang balikpapan.

Karena banyak aktivitas di luar dan hanya sendiri, saya berencana menginap di hotel bintang 3 yang simple, yang cukup buat sekedar tiduran dan rapi2. Saya cari beberapa alternatif via internet.

Sebelumnya saya sudah pernah stay di Swiss-belinn dan Ibis. Ternyata hotel-hotel itu full booked, bahkan hotel sekelas Novotel dan Blue Sky yang bintang 4 juga penuh. Tumben ni. Lagi banyak proyek kali ya.

Setelah berkutat beberapa saat, pilihan jatuh pada Whiz Prime di jl. Jendral Sudirman no 321. Masih di jalanan utama arah ke kilang. Ternyata masih tersedia kamar. Alhamdulillah.
Singkat cerita saya sudah tiba di hotel.

Simple, itulah kesan pertama saat melihat tampilan luar hotel ini. Tipikal hotel untuk businessman. Budgetted hotel. Kesannya pokoknya gak ada basa basi nya. simple. Kotak. Tanpa ornamen khs dll. Tanpa kolam renang juga. Hanya ada parkiran mobil di bagian depan, samping dan belakang.

Masuk ke lobby-nya juga simple. Kursi dan meja modern simple. Didominasi warna hijau dan putih. Hotel ini menurut info baru 1 tahun terakhir dibangun.

Karena gak terlalu banyak tamu saat itu proses check-in bisa cepat walau tidak menggunakan aplikasi travel agent. Tersedia welcome drink yang bisa kita ambil sepuasnya sendiri. Ada jus jeruk n air infus ketimun.

Selain bayar kamar lunas dulu, diminta juga deposit Rp. 50 rb untuk kartu hotel. Kayaknya udah pengalaman dengan pengunjung yang nyipet kartu hotel ni hehe (termasuk saya, buat koleksi lah). Saya dapat kamar kelas standard di lantai 6. Total ada 9 lantai di hotel ini.

Masuk ke dalam kamar, kesan saya adalah simple. Too simple malah untuk sekelas bintang 3 dibandingkan hotel sekelas yang pernah saya tinggali di Balikpapan. Bahkan untuk kelas standard. Kamar semacam ini hampir sama dengan hotel bintang 2 di jakarta.

Perhatian saya yang pertama adalah toilet dan kamar mandi. Wajib itu. Dan ud otomatis keburuhan primer setiap stay di hotel. Toilet + wastafel dan kamar mandi (shower) ditempatkan terpisah mengapit lorong pintu masuk. Serta pintunya agak sedikit overlap. Agak merepotkan. Karena akan bolak balik. Dan minusnya lagi hari pertama tidak dapat keset. Akhirnya saya pakai 1 dari 2 jatah handuk untuk keset, karena lorong pintu masuk jadi becek karena air.

Posisi tinggi lantai kamar mandi dan lantai lorong masuk serta kamar tidur dibuat hampir sama, memperparah genangan air yang meluber keluar kamar mandi / toilet. Harus diimprove ni.

Kelengkapan amenities / toiletries juga minimalis banget. Cuma ada sikat gigi, pasta gigi kecil, shower cap, sanitary bag, tissue toiley serta sabun cair (gak ada shampo... Jadi akhirnya saya pake sabun itu sebagai shampo, untuk rambut saya yang untungnya minimalis / cepak.)

Air cukup lancar, cuma ada masalah dengan fluktuasi air panas dan dingin, susah ngaturnya. Sepertinya ada masalah di pompa supply air panasnya.
Lanjut ke bagian kamar, kasur single ukuran queen plus selimut dan bantal. Jendela minimalis sepanjang kamar keluar. Dapat pemandangan perumahan warga sebelah. Kalo yang beruntung bisa dapat kamar dengan pemandangan jalan utama dan pantai.

Compliment berupa air mineral dan teh / kopi, ada tissue, televisi 24 ", AC. locker, juga telpon (telp gak saya pakai Karena gak tersedia pemesanan makanan disini). Ada juga Sandal 1 pasang warna hijau dan kursi minimalis (bentuknya seperti kursi pantai / kursi sutradara yang bisa dilipat). Untuk koneksi internet / wifi cukup baik terutama saat malam dan pagi hari.

Satu lagi minusnya adalah tak ada lemari baju, yang ada hanya gantungan baju dengan hanger plastik 2 buah. Wah untung saya cuma sendiri, dan parahnya saat saya gantung jaket dan celana jeans, pakunya hampir lepas dari tembok. kerjaan banget ya. Moga bisa segera diperbaiki. Secara umum untuk kamar nilainya 3 dari skala 1-5.

Pindah ke fasilitas resto, sama halnya dengan hotelnya. Kesan simple terlihat sekali dari tampilanya. Hanya kotak kaca brukuran 10 x 10 m. Tanpa ada ornamen2 hanya televisi yang selama 2 hari disitu selalu mati.

Meja panjang dan kursi yang dijejer berjajar. Mirip seperti di training camp militer. Menu makannya sederhana dan terkesan aman di lidah. Nasi goreng, mie goreng, nasi putih, sayur kacang panjang, ayam bumbu kecap, soto, salad sayur, buah, roti tawar /panggang, jus jambu (kayaknya si bukan buah asli, terasa dari rasanya di lidah).

Selain itu sebaiknya memang harus datang sebelum jam 7 agar bisa menikmati semua menunya. jika lewat, lewat pula lauknya. stock nya sepertinya masih minim dan untuk re-supply menu yang sudah hampir habis masih lambat. Jadi pelanggan terlalu lama menunggu. Sepertinya saya masih memberi nilai 3 untuk resto-nya.

Slogan hotel ini "simplicity with style". Kayaknya belum tersampaikan dengan aktual aplikasinya. Simple is ok, but quality is still has to be no 1. Too simple but & style enough. Itu menurut pendapat saya. silahkan dicoba sendiri ya.

Secara keseluruhan agaknya saya terpaksa memberi nilai 2/5 untuk hoyel ini. Sangat perlu improvement untuk sekelas hoyel bintang 3

[ Hotel Review ] Ibis Balikpapan, Styled 3 Star Hotel

Kali kedua ke Balikpapan, saya harus mengikuti rombongan menginap di Ibis Balikpapan. Agar mudah saat dilakukan penjemputan dari pihak kantor.

Hotel ini terletak di dekat taman Bekapai dan di belakang hotel Novotel. Karena masih satu group Accors dengan novotel,  walaupun bintang 3, fasilitas fitness dan kolam renangnya bisa nimbrung di Novotel. Sayang belum sempat untuk dicoba karena kesibukan pekerjaan di kilang selama dinas.

Saat check-ni kemrin sempat terhambat, walaupun gak terlalu antre, cuma karena petugas juga hanya satu jadi agak lama untuk verifikasi dan registrasi. Saat itu kebetulan tidak pakai travel agent karena sudah terlanjur dibooking oleh rekan kantor serombongan.

Hotel bintang 3 ini tipikal budgetted hotel, bentuk simple tapi cukup banyak ornamen / hiasan yang membuat tampilannya berbeda dan lebih stylish.

Saya dapat kamar di lantai 3. Masuk ke kamarnya, terlihat simple. Fasilitas yang ada antara lain kasur queen size, televisi, locker, compliment, minibar, gantungan baju (bukan lemari), telepon, sandal, kursi memanjang di sudut ruangan dan meja.

Satu hal yang tidak saya sukai adalah kamar mandi nya. dan ini cukup masalah buat saya. Saking simplenya, kamar mandi nya ini sepertinya portabel, alias satu paket yang bisa dipindah kemana2 beserta isinya, karena shower, wastafel sampai toiletnya menempel ke dinding. Dan saya sempet kuatir pas pakai toilet duduknya. Takut copot dari dindingnya. kelihatan ringkih soalnya hehe. Ruangan shower juga cukup kecil. Amenities / toiletries, simple tapi cukup memadai. Untuk kamar plus kamar mandi nilainya 4 dari skala 1 - 5.

Pindah ke fasilitas restonya, terletak di samping resepsionis. Tampilan cukup menarik, variasi makanannya cukup. Dan yang asyik ada coffee machine di situ. Kita bisa menikmati varian cappucino, moccacino, nescafe, dll. yummy...

Oh ya enaknya di hotel Ibis, karena dekat dengan taman Bekapai, cari makan dan jajanan malam cukup gampang. Banyak pedagang asongan berjejer2 dengan harga yang terjangkau. Juga ruko2 di seberang jalan.

Secara umum, nilai hotel ini menurut saya adalah 4/5. Cukup baik.

[ Hotel Review ] Aston Imperial Hotel Bekasi





Ada liburan longweekend enaknya memang jalan-jalan,  tapi mau jalan kemana kalau semua arah macet total,  yang ada cuma habisin waktu di jalan aja kan? Akhirnya kami family staycation ajah di Aston Imperial Bekasi. Seperti biasa kami pesan lewat Traveloka dengan harga +/- Rp.  800.000 untuk tipe kamar Premier dengan sarapan gratis untuk 2 orang.

Pada saat kami tiba di area hotel, agak sedikit ribet ya untuk masuk ke Hotel ini karena lokasinya yang pas banget diantara perempatan jalan dan lampu merah. Untuk mencapai lobby juga tidak akses khusus ke Hotel mengingat Hotel ini terintegrasi juga dengan pusat perbelanjaan Bekasi Cyber Park. Mobil harus berputar dulu ke basement untuk sampai ke lobby, parkiran lobby juga sempit dan agak aneh bentuknua, kalau cuma menginap saja sih tidak masalah kayaknya tapi kalau ada acara pernikahan saya bingung bagaimana parkirnya hehe..


Sampai di lobby, proses check in kami cepat karena sudah bayar di Traveloka jadi hanya tinggal duplikasi tanda pengenal dan kami dapat kamar di lantai 9 dari 16 lantai (mungkin total gak 16 lantai karena gak ada lantai 4 hehe). Sampai di kamar Tipe Premier dengan luas 33m persegi yang dilengkapi tempat tidur ukuran queen menurut kami interiornya biasa saja tidak ada yang istimewa jika tipe kamar ini sebagai tipe kamar tertinggi, nampaknya sama yang deluxe hanya berbeda luas kamarnya saja, agak tidak sesuai ekspektasi kami sih tentang kamar tipe premier ini. Memang sih kalau dilihat beberapa kami untuk Hotel Aston interiornya memang simply dan modern, tapi kami pikir tipe kelas tertinggi akan ada sesuatu yang terlihat lebih mewah dari sekedar hanya luas kamar saja. 

Berlanjut ke kamar mandi, agak kecewa juga nih, soalnya kamar mandinya luas banget tapi hanya shower saja tanpa bathtub , sedih deh. Lagi-lagi ekspektasi kami tidak tercapai hehe. Agak-agak kurang dapet kesan mewah dikamarnya, cuma luas ruangannya saja yang besar, baik kamar tidur dan kamar mandinya hehe.. Tapi untuk wifi tidak ada masalah, malahan enak loh sekali login disemua area hotel bisa menggunakan fasilitas wifi yang ada.

Fasilitas lain yang kami nikmati adalah kolam renang yang berada di lantai paling atas. Berenangnya ditemani semilir angin kalau lagi beruntung kalau seperti kami kemarin bukan semilir tapi angin kencang hehe karena memang cuacanya sedang mendung. Kolam renangnya ya memang sedikit dipaksakan untuk ada sih ya hehe, tapi cukuplah untuk basah-basahin badan asalkan pengunjung lain berenangnya gak heboh aja, kaya kemarin pas papi dan duo bocil berenang ada pengunjung yang berenangnya pakai acara loncat dan salto segala, yaampun emang itu kolam renang olimpiade, KZL lihatnya.

Hari minggu pagi saat breakfast rame banget hahaha kan namanya juga lagi longweekend ya, untuk rasa makanan enak kok, nah disaat sarapan ini ada nilai plus karena Hotel menyediakan beberapa macam menu, mulai dari menu lokal, western, salad corner, egg station, pastry & bakery corner, ada mie ayam juga kemarin meski sayangnya gak ada susu coklat hehe.. Overall puas untuk rasa makanan dan variasi menu sarapan pagi serta pengaturan layout menu restoran.. Puas untuk sarapannya meski agak sedikit crowded untuk cari tempat duduk..

Bagi yang ingin mencoba menginap di Hotel Aston Imperial Bekasi, lokasinya strategis banget loh.. Selain lokasi hotel yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan , disekitar hotel juga terdapat beberapa pusat perbelanjaan lainnya, jadi gak perlu khawatir kalau mau cari supermarket, food court, atau mungkin department store untuk memenuhi kebutuhan selama berada di hotel.

Oh iya, pas kemarin kami menginap ada Kids activity yang seru untuk anak-anak, belajar menjadi Chef Cilik. Infonya sih kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari minggu dengan biaya Rp. 98.000 nett, dengan menu yang berbeda setiap minggunya. Kalau #KakakGajah kemarin kebetulan menunya adalah Pizza, jadi punya pengalaman berbeda kan liburannya.
Jadi, kalau bingung mau staycation dimana, yuk coba menginap di Aston Imperial Bekasi Hotel.

Rabu, 14 Desember 2016

[ Restaurant Review ] Rumah Santap Taman Kayu, Ancol

Liburan dan menginap di Ancol tentunya males kan kalau harus keluar dari area Ancolnya,  karena nanti pas masuk harus bayar tiket masuk pintu gerbang Ancol lagi maklum #keluargahemat haha,  nah berhubung kami kebetulan menginap di Hotel Mercure Convention Center ternyata didekatnya ada beberapa rumah makan,  dan kami memilih untuk mencoba kuliner di Rumah Santap Taman Kayu saat makan malam.

 

Koper Gajah Template by Ipietoon Cute Blog Design