Hotel Wiperti (Wisma Pertamina) merupakan salah satu cabang dari group hotel patra jasa pertamina. Berlokasi persis di depan stasiun Gambir Jakarta dan sekitar 200 meter dari kantor pusat Pertamina.
Bangunan hotel ini masih terlihat old style (jadul), hanya sebagian yang sudah mendapat sentuhan renovasi, itupun tidak terlalu signifikan. Kalau kata senior di kantor, hotel ini dulu sangat nge hits bagi para pekerja kantor. selain karena strategis lokasinya dan dekat dengan kantor pusat, harganya juga cukup murah untuk kelas hotel yang sama.
Tetapi agaknya keunggulan dari sisi lokasi yang cukup strategis ini kurang diimbangi dengan improvement dari fasilitas dan pelayanan hotelnya, jadi banyak yang lebih memilih hotel yang lain yang lebih fresh walaupun harganya lebih mahal.
Dimulai dari halaman depan, nama hotel terlihat kusam dan agak kurang jelas. Pertama kali saya ke hotel itu bahkan sempat ragu karena tukang ojek yang saya tumpangi juga tidak tahu hotel dengan nama Wiperti ini. Jadi saya beri arahan turunnya di stasiun gambir, baru setelahnya saya lewat jembatan penyebrangan sendiri untuk sampai ke hotel.
View bangunan hotel juga kurang menarik karena agak masuk ke dalam dan bentuk bangunan terlihat menyamping, jadi jalanan masuk utama tidak menghadap langsung bagian muka / lobby hotel tapi terlihat dari samping.
Masuk ke dalam lobby terlihat sekali old style nya, sofa jadul, tv cembung, pelayanan resepisonis yang masih manual (belum pakai komputer) dan yang paling parah, tidak ada lift. dan beruntungnya saya dapat kamar kelas standard di lantai 3. Alamakk....
Butuh perjuangan lebih untuk membawa koper bawaan untuk naek tangga curam dan melingkar untuk sampai ke lantai 3. Lorongnya juga sempit, kerasa sekali aura jadulnya. Jadi agak worry dengan kamarnya.
Sampai di kamar, luas banget kamarnya, bahkan ada lantai 2 nya. Padahal kamar saya kelas terendah. Setelah tanya tanya ternyata semua kamar memang ukurannya sebesar itu juga. Yang membedakan hanya fasilitasnya.
Fasilitasnya tempat tidur, ac, tv, lemari, kamar mandi shower, handuk, toiletries / amanities sederhana serta compliment air minum dan teh / coffee sachet, yang menarik san gak biasa adalah complimeny airnya gak tanggung tanggung pakai air galon plus guci nya (bukan dispenser lho). Saya agak ragu meminumnya karena prasangka buruk saja kalau air di galonnya itu udah lama gak abis / diganti. Wallohu alam. Saya prefer beli air mineral sendiri.
Kamar nya sebenarnya terlalu amat besar buat sendiri, ini kamar cocoknya buat family atau buat kesebelasan sepak bola. Karena di atas juga tersedia area kosong dengan lemari di salah satu dinding. Mungkin jika ada rombongan yang bawa kasur / sleeping bag sendiri kali ya.
Dan lucunya lagi kamar mandinya ada di lantai 2, yang bikin agak malas naek turun kalau pengen buang air. kamar mandinya sendiri cukup besar dan bersih
Karena ruangan yang terlalu besar ini agak creepy juga sebenarnya kalau menginap sendiri di kamar ini. Apalagi dibantu dengan perabotan yang old style.
Overall sepertinya saya harus beri nilai 2/5 untuk kamar hotel ini. Untuk makanan saya belum sempat coba, karena saya harus mengejar jadwal kereta yang pagi2 sekali, jadi saya beli sarapannya di stasiun Gambir.
Sebenarnya lokasinya yang sangat strategis itu seharusnya menjadi point plus dari hotel ini untuk bisa dikembangkan atau direnovasi lebih baik lagi. Atau jika mau dirubah sekalian menjadi hotel patra jasa yang notabene lebih modern. Tapi itu urusan dari yang punya aset lah. Seandainya bisa lebih bagus lagi tampilan dan pelayanannya pasti akan banyak peminatnya dan tentunya akan mengangkat citra hotel itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar