Hotel Jayakarta ini termasuk hotel lama di daerah yogyakarta. Terletak di jalan raya solo jogja. Berada di tengah2 antara bandara internasional adisutjipto dan Ambarukmo plaza.
Hotel ini kalau di travel agent berbintang 4. Cukup mewah harusnya. Namun ada beberapa catatan yang mungkin bermanfaat bagi calon tamu ataupun hotel ini untuk pengembangan di kemudian hari.
Secara eksternal dari pinggir jalan. Hotel ini terlihat sekali suasana budaya jawanya, dari ornamen dan ukirannya. Mungkin kalau dari depan tidak terlihat wah banget dibandingkan hotel2 modern sekarang ini.
Untuk parkiran lobby juga rasanya cukup kecil dan tidak bisa muat banyak. Gak tau juga untuk parkiran tamu yang menginap. Sepertinya ada di bagian samping belakang.
Masuk ke dalam lobby untuk check in. Kita disambut dengan welcome drink. Masih kental suasanya dengan adat jawa jogja. Ada beberapa spot patung ukiran yang bisa dijadikan spot untuk foto2 selfie.
Kesan mewah hotel ini baru terasa sekali begitu melongok ke bagian belakang. Terdapat kolam renang yang cukup luas, lengkap dengan kids playground dengan alas pasir putih. Ada juga panggung untuk acara. Tanaman dan kolam ikan ditata begitu apik dan cocok untuk landmark foto2. Di sampingnya terdapat restoran. Jadi tamu bisa makan sambil melihat pemandangan yang apik ke arah taman belakang.
Beralih ke kamar hotelnya sendiri. Posisi lift yang terletak di bagian belakang gedung cukup jauh, harus melintasi semacam lorong penyebrangan. Itupun waktu kami menginap lift nya sedang dilakukan perbaikan jadi agak merepotkan.
Masuk ke kamar. Kesan kami adalah. Old style room, alias jadul. Televisi nya pun masih tv tabung. Furniturenya juga masuh berukiran etnik lama. Meja, tempat tidur, bahkan AC juga masih bentuk yang lama.
Masuk ke kamar mandi. Ada bath tub, kloset, wastafel, toiletries cukup lengkap. Tapi tetap saja bernuansa old style alias jadul. Yang masalah lagi buat kloset tidak ada semprotan buat flushing. Yang ada hanya tissue. Jadi bagaimana saya bisa mengakalinya? kebetulan ada shower mandi yang cukup panjang. Jadi saya gunakan itu saja. Darurat.
Kenapa tak ada semprotan flushing, mungkin hotel ini kebanyakn ditujukan buat turis asing kali ya. Terlihat dengan banyaknya tamu asing yang berkunjung ke hotel ini. Mungkin tamu hotel asing itu lebih suka suasana etnik yang ditawarkan hotel ini.
Untuk makanan, cukup bervariasi dan enak. Terutama pastinya ada favoritku. Gudeg. walaupun tak seenak gudeg yang asli jogja macam wijilan, yu djum maupun merek yang ternama lainnya.
Anyway, hotel ini saya beri nilai 3.5/5 karena kurangnya daya tarik interior kamar. Tapi tertolong nuansa yang disuguhkan di eksteriornya
0 komentar:
Posting Komentar