Minggu, 19 November 2017

[Review ] Antara Bekasi - Anyer, My Pisita Anyer Resort

Travelling gak selamanya harus yang well organized , ini mematahkan prinsip saya banget yang gak bisa travelling asal-asalan even cuma staycation pun, ribet ya saya? Emang  :-) jadi kayanya semua itu kudu harus banget terencana dengan baik, dan belum ada dikamus saya itu on the spot pesan hotel atau penginapan kecuali yang mendadak banget harus dan terpaksa menginap, tapi seingat saya belum pernah. Ribet kan? Iya emang saya sadar hehe..


Nah akhirnya mendadak dangdut travelling ini kejadian Desember 2016 kemarin. Awalnya habis pulang dari acara keluarga di Cilandak, adiknya Ibu Mertua saya (Om Omi) tiba-tiba ngajakin jalan ke Anyer. Saya sama Papi Gajah sudah deg-degan kirain mau ngajakin malam tahun baru, padahal kita sudah ada janji sama Papa Mama. Eh ternyata si om ngajakin sebelum Tahun Baru, karena pas tahun baru juga udah full booked.


Okelah karena berangkatnya sebelum tahun baru kita oke saja, harapannya sih jalanan masih bersahabat dan gak bikin bete karena harus cet macet ria hehe..
Pas hari "H" Kami terbagi menjadi dua rombongan, saya dan Keluarga Gajah dari planet Bekasi, si om dari arah Pondok Ranji Bintaro. Perkiraan saya perjalanan Bekasi - Anyer sekitar 4 s/d 5 jam sudah termasuk hadiah macet dimana-mana. Karena kita langsung ketemuan di lokasi penginapan , rombongan Bekasi memutuskan berangkat jam 9 dari rumah, nah kan benar aja pas kita berangkat Tol Dalam Kota macetnya sudah tanpa tolerir, akhirnya kita muter-muter lah cari alternatif jalan hehe..
Ternyata oh ternyata memang macet itu sudah jadi bagian hidup warga kota besar, melipir dikit ujung-ujungnya kena macet juga, manteb! Yah namanya juga piknik yes kita nikmati aja setiap perjalanannya supaya gak bete dan gak berasa waktu habis di jalan.

Sabtu, 18 November 2017

[ Review ] Terminal Wisata Grafika Cikole , Lembang

Grafika Cikole Lembang
Kalau wisata keluarga jalan-jalan ke tempat wisata yang cuma rumput-rumput atau foto-foto kayaknya udah terlalu biasa ya, berhubung kami keluarga anti mainstream jadi cari liburan juga yang gak biasa, mari kita OUTBOND hahaha..

Dari sebelum berangkat ke Lembang memang sudah ngincer Grafika Cikole Lembang, dari websitenya ada tempat penginapan, restoran dan outbond dewasa dan anak-anak. Kalau dari arah lembang lokasinya sebelah kiri jalan, besar kok plang namanya TERMINAL WISATA GRAFIKA CIKOLE.

Kalau baca di website tiket masuknya GRATIS, tapi kemarin saya bayar 15.000/orang dan bisa ditukar dengan flying fox satu jalur , masuk ke Kebun Strawberry atau tukar snack di Pendopo. Kami sekeluarga memilih untuk menukar dengan flying fox. Ketika sampai di pos flying fox, ternyata mereka memiliki 2 jalur flying fox, jadi gak usah bete karena kita bisa balik ke pos awal kita naik flying fox.

Jumat, 28 Juli 2017

[ Tourist Destination ] Alun - Alun Kota Batu Malang, Wisata Murah Menyenangkan

Kota Batu Malang,  nampaknya sudah menjadi incaran beberapa wisatawan ya,  baik lokal maupun asing.  Kalau kami sendiri sih senang karena tempat wisata didataran tinggi itu seperti punya daya tarik tersendiri,  nilai plusnya cuacanya bersahabat jadi enak untuk santai berwisata ditambah lagi dataran tinggi pasti akan memberikan pemandangan alam yang luar biasa.

Memang sudah banyak tempat wisata di Kota Batu-Malang,  dan semuanya seru dan punya keunikkan tersendiri untuk didatangi.  Tapi saat terakhir saya dan keluarga berkunjung ke Batu-Malang,  saya baru sempat untuk berkunjung ke Alun-alun Kota Batu-Malang. 

Saya banyak melihat postingan foto alun-alun kota Batu-Malang yang ikonik dengan Kincir Raksasa (Ferris Wheel)  yang bisa digunakan untuk menikmati pemandangan Kota Batu-Malang dari ketinggian disore hari.  Karena penasaran itulah akhirnya kami sekeluarga menjadwalkan Alu -alun Kota Batu-Malang dalam rencana perjalanan kami.

Sore itu kami sekalian sholat Ashar di Masjid Agung Batu-Malang yang lokasinya persis di depan Alun-alun.  Selesai sholat kami berkeliling sebentar melihat sekitaran alun-alun.   Seperti pada umumnya banyak warung yang jual makanan di alun-alun,  sebetulnya saya penasaran sama Pos Ketan Legenda,  tapi kurang beruntung karena warungnya tutup hiks.. Ya sudah jadi saya hanya mencicipi Bakso Malang di Kedai sekitar alun-alun. 

Selesai makan bakso,  kami mulai antri di kincir raksasa tersebut,  ternyata ramai loh hehe dan untuk naik ke kincir raksasa tersebut setiap orang harus membayar Rp.  3.000,- oh iya kalau mau naik kincir jangan pas jam sholat ya karena penjaga tiketnya istirahat dan kincir angin sudah tidak beroperasi lagi ketika pukul 17.30 wib, jangan sampai salah jadwal hehe.. 
Bagaimana sensasinya naik kincir?  Ya biasa seperti umumnya naik kincir lainnya hehe,  tapi ada nilai plus nya pemandangan yang terhampar menyejukkan mata banget,  Masya Alloh..  Maha Besar Alloh dan sangat indah ciptaan-Nya.

Selesai naik kincir raksasa,  kami berkeliling alun-alun lagi suasananya benar-benar sejuk ditambah lagi penataan alun-alun sangat baik juga beberapa patung-patung binatang dan beberapa miniatur buah apel dan strawberry,  pokoknya banyak juga spot untuk foto-foto.

Saat kami berputar-putar di area alun-alun ternyata ada fasilitas taman bermain untuk anak,  wah keren nih jadi bikin anak-anak betah dan ada alternatif hiburan gratis hehe..  Fasilitas yang disediakan juga cukup memadai,  ada permainan jungkat jungkit,  ada perosotan dan berbagai macam permainan yang sudah pasti digemari anak-anak..

Nah,  kalau pergi atau berwisata ke Kota Batu-Malang,  gak ada salahnya ya dicoba main gratis ke alun-alun Batu-Malang..

[ Hotel Review ] Hotel Sarangan, Magetan

Liburan tahun ini sangat berkesan bagi kami sekeluarga karena tidak seperti sebelum2nya. Alasannya adalah kami sekeluarga besar tidak berkumpul di rumah Eyang di Madiun, tetapi lebih memilih untuk ganti suasana dengan stay sekitar 5 hari di Sarangan.Mantabb.

Di benak kami sudah terbayang hawa segar pegunungan dan indahnya view telaga sarangan serta pegunungan yang mengitarinya. Dan karena pilihan hotel yang tepat, hasilnya semua kesan dan harapan itu terkabul sudah.

Hotel yang kami maksud itu adalah Hotel Sarangan. Hotel yang sudah berdiri sejak zaman Belanda dulu.

Walaupun tampilannya old style, nyatanya kenyamanan dan kebersihan tetap terjaga. Ini yang membuat kami betah, terutama untuk eyang dan anak2nya (ibu dan adek2ny). Karena hotel ini memunculkan nostalgia di masa kanak2 dulu. Apalagi petugas hotelnya adalah orang lama yang sudah sangat akrab dengan keluarga Eyang dari zaman dahulu.

Hawa pegunungan yang sejuk dan cenderung dingin sangat menolong kami untuk bisa rileks dan bersantai menikmati liburan panjang ini sambil sekedar bercanda, ngobrol, maen dengan bocah-bocah. Terlebih lagi selama stay di situ cuaca sangat cerah dan mendukung aktivitas kami. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.

Di bagian depan kamar tapi agak turun ke bawah ada sepetak tanah dengan fasilitas bermain macam ayunan, jungkat jungkit dan carrousel manual. Cukup membuat anak2 betah bermain di situ. Kata ibu itu fasilitas udah ada dari jaman hotel ini berdiri. Haha. Lebih tua dari saya sekeluarga dung hehe.

Sebenarnya keluarga kami dulu punya vila pribadi di seberang hotel ini, tetapi sudah lama dijual. Saya sendiri pernah mengalami masa kecil di vila, hotel dan lingkungan telaga sarangan ini.

Hotel ini berada tepat sekitar 200 meteran di atas telaga sarangan. Sehingga pemandangan dari selasar teras hotel tepat sekali mengarah ke seluruh telaga serta pegunungan di sekitarnya. Masya Allah sungguh sebuah ciptaan Allah subhanahuwataala yang luar biasa. Kami sekeluargapun betah berlama2 nongkrong di selasar hotel ini untuk melihat pemandangan telaga.

Tapi kalau mau turun ke telaga, ya siap2 aja untuk perkuat kaki-kaki kita saat kembali ke hotel. Tanjakan cukup curam, itung2 olahraga deh hehe. Turun dan mengitari telaga Sarangan saat waktu pagi hari adalah waktu terbaik. Karena masih sepi.

Apalagi bisa melihat pemandangan sunrise diselimuti kabut pagi di pegunungan. Masya Allah luar biasa indahnya. Saat sunset pun sama indahnya.

Tapi turun jam berapapun juga ok karena hawa tetap dingin di kaki gunung lawu ini. Cuma siap2 dengan keramaian telaga sarangan saat liburan. Kuda lalu lalang, speed bot berkeliaran mengelilingi danau dll.

Kembali ke hotel. Fasilitas perabot hotel disini juga masih old syle tapi sangat terawat. Cangkir, teko dll masih seperti buatan zaman dahulu yang antik. Staf hotel yang ramah dan berdedikasi membuat kami betah disini.

Masuk ke dalam kamar, agak unik bentuknya. Tipikal connecting room yang memiliki pintu sambung dari satu kamar ke kamar lain. Bahkan di bagian belakang juga ada pintu ke area belakang tempat jemuran handuk dan baju hotel.

Di ruang tamu ada meja kursi jadul, serta yang unik adalah adanya perapian. Kita bisa minta untuk dicarikan kayu bakar untuk membuat ruangan jadi hangat. Biasanya menggunakan kayu pinus.
Antara ruang tamu dan kamar tidur di bagian belakang dipisahkan oleh ruang kecil dengan sebelah kiri ada kamar mandi, kemudian wastafel di sebelah kanan serta lemari pakaian.

Kamar mandi cukup unik karena punya 2 bak selain ada juga shower. Bak besar untuk mandi dan bak kecil di sampingnya mungkin untuk keperluan flushing toilet. Walaupun sebenarnya toilet juga sudah ada tombol flushingnya.

Bak mandi ini sangat jarang kita temui di hotel2 biasa kan. Sungguh nyaman untuk mengguyur badan, daripada hanya menggunakan shower. Ditambah air panas sangat mudah di setting adi tak perlu kuatir saat mandi saat pagi hari atau malam hari. Heater Air panas pun sebenarnya menggunakan tipe lama karena masih menggunakan tabung gas LPG di bagian belakang kamar.

Fasilitas kamar tidur juga masih jadul. Kasur ukuran queen, meja,kursi, lampu duduk, cermin dan tv cembung. Untungnya semua masih terawat dengan baik.

Beralih ke sarapan. Ini yang ditunggu2. Jangan sampai lewatkan nasi goreng dan roti gandum spesial hotel ini. Kamu akan ketagihan. Roti gandum nya benar2 masih autentik gandum beneran. Mungkin karena pengunjung hotel ini juga banyak dari orang luar negeri jadi sarapan disesuaikan juga.Tapi kita bisa milih menu lain macam nasi pecel lengkap khas madiun yang tentunya sayang untuk dilewatkan.

Stock termos panas dan tea set selalu available. Bila kurang bisa nambah lagi. Dan plus nya lagi. Karena keluarga kami sudah akrab banget dengan pemilik dan petugas hotel, kami pun diperbolehkan bawa kompor dan alat masak sendiri. Secara kami memang keluarga "besar". Menu dan nafsu makannya juga "besar".

Jangan kuatir dengan bahan makanan sayur2an di sarangan. Karena disini adalah pusatnya sayuran. Ada selada air, wortel, kubis, pete dll yang sangat menyegarkan mata dan lidah.

Oh ya jangan lupa untuk mencicipi sate dan bakso khas sarangan. Biasanya ada pedagang yang sudah langganan dengan hotel yang datang sampai ke taman depan kamar. Kita tinggal pesan saja. Hawa dingin dengan semangkuk bakso atau sepiring sate ayam / kelinci adalah kombinasi yang luar biasa. Apalagi bumbu kacang khasnya benar2 legit. Coba saja. Pasti ketagihan.

Secara keseleruhan kami nilai hotel ini 5/5 karena service yang memuaskam dari pihak hotel dan lokasi hotel yang strategis dengan view yang marvellous. Cuma saran saja mungkin untuk fasilitas hotel agar bisa diupgrade biar lebih kekinian. Tapi itu bukan masalah besar karena bagi sebagian besar orang, suasana old style itulah yang dicari.

Anyway...good experience with this hotel. 😍😍😍

[Hotel Review] Swiss-Belinn Balikpapan, Just Worthed 3 Star Hotel

Pertama kali ini saya ke Balikpapan, belum ada gambaran kotanya seperti apa. Sekilas terlihat teratur dan tertata rapi. Tidak salah kalau langganan dapat Adipura dan menjadi salah satu kota percontohan dengan tata kota terbaik di indonesia.

Kali ini saya mau bahas hotel tempat saya menginap dahulu. Setelah search beberapa alternatif hotel. Disesuaikan dengan budget dan perjalanan bisnis sendiri, jatuhlah pilihan pada hotel Swiss Bell inn. Beberapa rekan yang lain juga menginap di hotel yang sama.

Singkat cerita kami sampai di hotel tersebut. Untuk hotel bintang 3 cukup lumayan. Sedikit agak repot dengan jalanan masuk yang berupa tanjakan curam. Tapi tidak terlalu masalah. Check in lancar  dan cepat karena saya sudah booking dan lunasi melalui aplikasi travel agent "traveloka". Saya dapat kamar di lantai 2.

Hotel ini terdiri dari beberapa bangunan yang terpisah. 2 gedung berisi kamar-kamar hotel yang dipisah dengan sky bridge (lorong penyebrangan di lantai 2) dan 1 gedung diskotik di bagian tengah dalam. ada juga fasilitas fitness yang belum Saya coba. Tidak ada fasilitas kolam renang.

Untuk kamar standard, isi kamar termasuk mewah, hampir setara dengan bintang 4 cuma lebih kecil dan yang saya suka adalah ada karpetnya yang menambah kesan mewah dan nyaman.

Fasilitas tv, telepon, safety box, lemari, compliment minuman, mini bar dan sofa tersedia dan terlihat mewah. Okelah untuk hotel bintang 3 kelas standard. kamar mandi juga cukup besar dan memanjang, amenities / toiletries cukup lengkap, dilengkapi dengan shower dan wastafel. Secara umum isi kamar dan fasilitasnya nilainya 5 dari skala 1 - 5. Alias memuaskan.

Yang sedikit agak mengganggu adalah adanya diskotik di gedung tengah pas di seberang kamar yang saya tempati, saat malam, suara dentuman musik masih terdengar dan bahkan semakin malam malah semakin ramai. Namanya juga diskotik. Untung saya gak terlalu pengaruh. kalo ud ngantuk ya tidur aja. Beda kalau orang yang sensitif dengan suara ya.

Beralih ke fasilitas restorannya. Secara tampilan cukup menarik, bahkan ada petugas resto yang sengaja berpakaian baju adat kalimantan, menambah kesan etnik. Variasi makanan cukup banyak. Ada menu indonesia ada menu internasional. Tetapi sayangnya disini rasa makannya kurang "nendang". Mungkin ini hanya masalah selera saja.
Tapi untuk restonya saya beri nilai 4.

Secara total saya beri nilai 4.5 untuk hotel ini. Untuk hotel bintang 3 di daerah, fasilitas yang ditawarkan cukup baik, melebihi ekspektasi malah. Mungkin bisa diimprove saja untuk rasa masakan restonya.

It just Worthed for 3 Star Hotel.

Kamis, 13 Juli 2017

Rollas Rollas Restaurant - Cilacap

Pertama kali pindah ke Cilacap itu sekitar Tahun 2012 semester kedua, awalnya kaget sih karena dari kota yang serba ada lalu pindah ke kota yang "seadanya". Dalam artian semua fasilitas masih terbatas, entah itu soal kebutuhan sandang, pangan , papan. Itu menurut saya, lumayan stress juga sih awalnya terutama urusan lidah, karena saya dari sananya sudah picky eater ditambah lagi harus menyesuaikan dengan makanan yang jauh dari selera saya.

Hari ini, sudah hampir 5 tahun, memiliki banyak cerita di Kota Cilacap, cukup banyak perubahan yang signifikan di tempat yang memiliki julukan Kota Bercahaya ini, terutama yang penting buat kami Keluarga Gajah adalah soal hiburan dan makanan.
Sebetulnya banyak sih referensi kami untuk urusan makanan ini, yang cocok di lidah kami, terutama saya yang tidak terlalu suka masakan manis, lebih cenderung suka yang agak asin, atau pedas. Tapi berhubung, stok fotonya belum lengkap jadi kita review satu per satu ya tempat makan andalan kami di Cilacap.

Di Jalan Gatot Subroto yang merupakan salah satu jalan utama di Kota Cilacap, sepertinya Rollas Rollas Cafe ini baru kurang lebih satu tahun, awalnya sih yang sudah coba makan disini Papi Gajah, karena waktu itu pernah makan siang bareng teman kantornya. Waktu itu Papi Gajah makan Nasi Kebuli, bilangnya sih enak.. Makanya waktu kita diajak coba makan disini , oke mari kita sama sama coba dan buktikan..

Kami memesan 4 menu, Nasi Goreng Kambing, Sop Iga, Sop Empal dan Spagethi Bolognaise, minum mah standar ajah ya Es Teh Manis hahaha..  Dari mulai kami memesan sampai dengan disajikan tergolong PAS waktu sajinya, entah memang karena pelayanannya yang cepar atau karena memang saat kami datang habis maghrib belum ada customer lain. Tapi kalau diperhatikan customer lain juga gak lama lama banget sudah dapat kok orderannya.
Nasi Goreng Kambing Pedas, pesanan saya, datang di lengkapi telur ceplok, emping dan acar, sayangnya untuk acar kurang cabe rawitnya deh hehe.. Nasi Goreng Kambingnya perfectly PAS di selera saya, daging kambingnya juga gak pelit, gak bau , tapi tetep buat saya kurang pedas. Tapi overall ini oke rasanya, dan mengkhawatirkan buat Papi Gajah , alamat minta makan ini lagi 
Untuk Aneka Sopny, rasanya seger, sambalnya seger, Sop Iga dan Sop Empalnya dagingnya juga besar hehe, dengan harga yang kalau menurut saya murah entah ya kalau customer lain. Spagethi Bolognaise nya juga pas rasa asam saos tomatnya, dan porsinya banyak hehe,, alhamdulillah semua menu yang kami pesan memuaskan.

Senin, 10 Juli 2017

[ Hotel Review ] Grand HAP Solo

Lebaran kemarin, saya sekeluarga merencanakan untuk pulang kampung ke Madiun. Berhubung bawa kendaraan pribadi jadi kami memutuskan untuk agak bersantai dalam perjalanannya. Kami memutuskan untuk menginap di hotel di kota Solo. Pilihan jatuh di Hotel Grand HAP. Nama yang unik ya. Apa maksud HAP disini?🤔

Walaupun jadinya tak sesantai yang diharapkan. Tak lain dan tak bukan dikarenakan kemacetan di jalan karena masih masuk dalam suasana libur lebaran. Padahal kami sudah ambil H+2 lebaran. Ternyata arus mudik masih cukup menyemut. Bahkan sampai dengan jalur2 alternatif yang selama ini bisa diandalkan untuk mengurai kemacetan.

Untungnya kami berangkat dari Cilacap jadi gak terlalu ngenes juga stuck di jalanan. Tapi ceritanya jadi berbeda karena kami bawa bocil 2. Kasihan juga si melihatnya. Selain mati gaya, kerewelan bocah sepanjang perjalanan karena durasi yang terlalu lama cukup menguji kesabaran kami.

kemacetan terjadi paling parah terjadi di jalur alternatif petanahan dan daerah jogjakarta prambanan.

Singkat kata kami sudah sampai di Solo sekitar jam 9 malam. Whaatt..? Berarti kurang lebih kami 12 jam dari cilacap. Padahal kalau durasi normal sekitar 6 jam saja harusnya. Gagal juga rencana kami untuk jalan2 sebentar di solo. Karena kami sudah terlalu kelelahan sehingga berharap segera sampai di Hotel saja untuk istirahat.

Untungnya hotel Grand HAP ini mudah ditemukan karena ada di tengah kota Solo. Selain itu aplikasi Google Map sangat bisa diandalkan untuk menemukan hotel ini, terutama saat malam hari.

Dari tampilan depan hotel ini cukup unik, karena ada hiasan etnik ala2 pewayangan di bagian depan. Hotel bintang 3 yang cukup bagus menurut kami.

Cuma mungkin karena hari itu masih masuk musim liburan, jadi parkiran hotel penuh sesak, ditambah lagi ukuran parkiran di depan dan di bagian belakang hotel yang tidak terlalu besar, agak ribet juga apabila bawa kendaraan sendiri saat ramai begitu. Untungnya ada service free valet jadi agak tertolong.

Kami masuk melalui bagian belakang hotel, masuk ke dalam layout ruangan cukup menarik, ada aquarium juga yang berisi macam2 ikan. Anak kami yang kedua senang sekali lihat ikan2 itu, jadi agak lupa dengan capeknya.

Proses check in cukup cepat dan lancar karena kami menggunakan traveloka, hanya ada tambahan deposit 100 ribu. Setelah itu room boy membantu mengangkut barang bawaan kami ke kamar. Kami sudah tak sabar ingin segera berbaring di kasur.

Kami pesan kamar family dengan 3 bed terpisah. Room boy menawarkan diri kalau mau bisa disatukan kasurnya, secara size kasurnya untuk perorangan. Manalah cukup buat kami berempat, terlebih dengan gaya tidur kedua bocil kesayangan kami. Akhirnya kami minta 2 kasur dijadikan satu, sedang yang 1 dibiarkan saja.

Kamar simple untuk ukuran hotel bintang 3, AC cukup dingin. Fasilitas lain antara lain, TV flat, meja, kursi, meja tidur, lampu, wifi (sayangnya lemot), tidak ada lemari  hanya ada gantungan baju dan tempat untuk meletakkan sepatu.

Fasilitas kamar mandi antara lain shower, toiletries simple, wastafel, sandal hotel 2 pcs.

Berhubung kami datang sudah kemaleman serta belum sempat cari makan, akhirnya kami gambling dengan pesan makanan hotel, berharap semoga rasanya cocok di lidah, arau minimal buat isi perut biar gak keroncongan saat tidur.

Dan ternyata, alhamdulillah makanan hotel ini worthed banget, dengan harga yang terjangkau. Walaupun variasi menu tidak terlalu banyak. Tom Yum dan nasi goreng jawanya mantab. Coba saja. Istriku sampai pesan lagi esok harinya buat bekal perjalanan ke madiun.

Sarapan pagi ada di restoran lantai 1. Restoran cukup besar dan ramai hari itu. Variasi menu cukup banyak. Cuma karena kami turun agak telat sekitar jam 8 jadi beberapa menu sudah habis.

Secara keseluruhan hotel bintang 3 ini kami nilai 4/5 dengan nilai lebih pada makanannya.

Selasa, 23 Mei 2017

[ Hotel Review ] Fave Hotel Ahmad Yani Bekasi

Hotel bintang 3 yang merupakan hotel group Aston ini terletak di Pekayon bekasi barat, tepat di samping Revo Mall dan lotte Mart. Cukup strategis.

Yang unik, bangunan hotel ini mengambil sebagian apartemen kemang untuk bangunan kamarnya. Fasilitasnya pun menyatu dengan fasilitas apartemen, contohnya tempat parkiran, indomaret, kolam renang yang sangat besar dan tempat bersantai di sekitaran kolam.

Tapi saya agak kecewa mengenai parkiran, harusnya dari pihak hotel bisa memberikan free parking untuk tamu hotel yang membawa kendaraan. Karena parkiran disini hitungannya perjam. Jadi kalau seharian bisa lumayan mahal untuk parkirnya saja. Saya harap sih mungkin karena kelupaan staffnya saja si untuk meng-cover ini.

Masuk ke lobbynya kesan minimalis modern cukup terasa karena memang group fave ini merupakan budgeted hotel jadi menyasar ke pengunjung yang fast moving dan juga businessman. Saya booking kamar melalui traveloka dan  dapat kamar di lantai 9.

Liftnya sangat minimalis dan kecil. Agak mirip lift barang kesannya sih cuma wallpapernya menolong untuk menutupi kesan itu.

Yang menarik keluar dari lift di lantai tujuan, terlihat ada galon air di atas dispenser untuk air panas dan dingin. Sepertinya memang disengaja untuk mempermudah refill kebutuhan minum pengunjung satu lantai dan lebih efisien daripada harus meletakkan termos di setiap kamar. Walaupun di kamar juga ada free air kemasan. Dengan adanya dispenser itu jadi tidak takut kehabisan air cuma agak repot keluar masuk kamar.

Masuk ke dalam kamar kesan modern minimalis sangat terasa seperti halnya hotel neo (group bintang 3 aston yang lain). Tidak ada lemari hanya gantungan baju, AC, televisi LED, serta meja di soing tempat tidur. Benar2 simple.

Masuk ke kamar mandi tipe shower, dengan kloset duduk, wastafel dan toiletries simple. Yang menarik ada tempat sabun, sampo dan conditioner yang menempel di dinding dan bisa di refill. Tentunya karena ketiga fungsi berbeda itu digabung, rasa sabunnya akan aneh di kulit. Juga begitu pula halnya saat dijadikan shampo rambut. Tapi lumayanlah untuk sekelas budgeted hotel.

Melongok view pemandangan dari jendela kamar adalah apartemen, kolam renang dan tempat santai di bagian bawah (lantai 2). Sangat besar kolam renangnya.

Secara keseluruhan nilai hotel ini adalah 3.5/5. Cukup untuk budegeted hotel yang minimalis.

[ Hotel Review ] The Belleza Suites Jakarta

Hotel bintang 4 ini sebenarnya adalah condotel (condominium hotel). aslinya merupakan apartemen, tapi mungkin oleh  owner-nya sebagian dibuat untuk apartemen personal dan sebagian yang lain disewakan untuk umum.

Terletak di daerah permata hijau simprug, Jakarta Selatan. Daerah yang mungkin bisa dibilang elit karena banyak busniness man dalam dan luar negeri yang simpang siur di dalam dan sekitaran hotel. Posisi hotel tepat terletak berhadapan dengan Pusat perbelanjaan ITC permata hijau.

The belleza suites ini terdiri dari beberapa tower dan terintegrasi dengan tenant2 perbelanjaan di bagian ground floor nya. Ada supermarket Food hall, domino, indomaret, tenant baju2, cafe dlll. Cukup lengkap. Kalo kurang ya bisa nyebrang ke ITC di seberang jalan. Ada juga beberapa office yang terlihat beroperasi di bagian ground floor komplek ini. Ada juga Gandaria City Mall berjarak sekitar 15 menita dengan kendaraan bermotor (kalau tidak macet lho ya)

Hotel ini juga memiliki kolam renang di lantai 5. Cukup besar, cuma kemren saya gak sempat coba karena sedang ada acara kantor di belleza ini juga. Jadi yang menikmati hanya istri dan anak2.

Hotel ini juga memiliki ruangan2 yang digunakan sebagai ruang rapat, cukup banyak dan besar menurut saya, kebetulan acara saya ada di lantai 5 dan 7. Sedangkan kamar tempat menginap ada di lantai 10. Semuanya berada di tower Albergo. Lift yang disediakan juga cukup banyak, cuma karena lantainya ada sekitar 40 an tetap saja agak lama menunggunya.

Beralih ke kamar, kami pesan melalui Traveloka, dengan kelas bisnis. Untuk ukuran keluarga kecil seperti kami, luasan kamar kelas bisnis ini cukup besar. Terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar mandi dengan bath up, ruang santai keluarga yang terintegrasi dengan ruang makan serta dapur yang berada di dekat pintu masuk.

Khusus untuk dapur fasilitasnya cukup membuat istri saya happy, karena ada kulkas, microwave, tempat cuci piring, piring, gelas, sendok makan dan gelas serta temoat sampah. Sayang tidak ada kompor.

Sebenarnya kata staff hotel dulu semua kamar ada kompor, tetapi sudah dihilangkan, mungkim karena susah maintenancenya kali ya. Sayang sekali.

Meja makan dilengkapi dengan 4 buah kursi, sedangkan ruang santai dilengkapi sofa, meja artistik modern dan tv flat ukuran besar. Tidak ketinggalan AC di ruang santai dan ruang tidur. Untuk fasilitas Wifi lumayan cepat karena menggunakan modem yang menyatu dengaan Telepon kamar. Sepertinya langsung connect karena tidak perlu password.

Di ruang tidur, kasur agaknya kurang besar buat keluarga kecil kami karena ukurannya cuma queen tapi dicukup2 kan lah. Lemari cukup besar, sayang tidak ada setrikaan serta safety box. Ada juga meja kerja di pojok ruangan serta lampu gantung berbentuk seperti pepaya lonjong menambah artistik ruangan.

Kami tidak memesan breakfast kali ini, karena istri saya sudah siap dengan persenjataannya untuk mengganjal perut kami. Ditambah adanya microwave mempermudah tugasnya sebagai koki kesayangan kami sekeluarga.

Tapi saya sendiri sempat mencoba rasa makanan di hotel ini karena saat acara ada nasi kotakan yang dibuat oleh restoran hotel ini. Rasanya agak kurang buat lidah saya. Hambar.

Secara umum, kamar ini bernilai 4.5/5. Sesuai dengan ekspektasi kami saat melihat review di Traveloka. Cuma agak kurang di makanannya. Saran saya sebaiknya bawa bekal dan masak sendir, atau kalau tidak mau repot ya makan di tenant di ground floor atau di ITC permata hijau yang lebih banyak pilhan makanannya.

Sabtu, 22 April 2017

[ Hotel Review ] Tjiptorini Hotel Yogyakarta

Hotel ini terletak di dekat Royal Amabarukmo hotel. Tepatnya 2 gang setelah hotel tersebut kalau dari IAIN Kalijaga. Tidak terlalu sulit ditemukan karena plang nama terlihat jelas dari jalan raya Solo.

Saya sekeluarga menginap di hotel ini dalam rangka liburan long weekend karena hari Senin libur. Selain itu juga untuk menghadiri acara resepsi rekan kantor di daerah Ambar ketawang.

Jalan masuk ke hotel ini memang tidak terlalu besar tapi masih bisa dilalui 2 mobil berjajar. Cuma karena agak masuk ke dalam gang perumahan jadi jalannya tidak seperti jalan aspal umumnya. Campuran paving block dengan tanah / aspal.

Melihat tampilan luar hotel ini, tampak sekali kesan jaman dulu. Dengan mayoritas warna tembok dan ornamen hotel didominasi warna cokelat.

Di bagian depan terdapat pos penjagaan dan area parkiran yang tidak begitu besar, tapi mobil bisa parkir di pinggir jalan depan hotel.

Masuk ke dalam lobby semakin terasa kesan jadul. Tapi kebersihan tetap terjaga. Di samping kiri pintu masuk terdapat restoran mini.

Check in lancar karena bantuan dari traveloka. Sebenarnya saya sudah minta untuk disediakan di kamar bawah karena ada mertua yang juga ikut. Tetapi ternyata semua kamar sudah full booked. Di kamar bawah kelasnya deluxe. Sementara kami dapat kamar kelas superior di lantai 3.

Masalahnya adalah tidak ada lift. Ya lumayan deh keringetan olahraga. Untungnya tangga tidak terlalu curam jadi masih ok. Untungnya kekurangan hotel ini bisa tertutup oleh hal lain.

Antara lain kamar tidur. Walaupun old style dengan tv tabung dan lemari jadulnya. Ukuran kamar 25 m2. Dengan double bed. Setelah bed digeser jadilah single bed 😂. Kali ini kami gak dempet2an karena booking 2 kamar bersebelahan.

Fasilitas dalam kamar ada TV, AC (walau agak lama dinginnya), bed, meja, kursi, lemari, tea set, lampu tidur dan tempat sampah. Kurangnya adalah colokan listrik cuma 2. Ada 1 lagi tapi di kamar mandi, selain itu fasilitas wifi kurang mumpuni. Masih lemot.

Fasilitas kamar mandi ada shower (air panas berfungsi baik), toilet duduk, tempat sampah, wastafel dan toiletries sederhana. Tidak ada tissue toilet.

Kelebihan dari hotel ini ada beberapa : makanan enak (silahkan dicoba sendiri menunya), breakfast diantar ke kamar (hari pertama gudeg, hari kedua nasi goreng), free air panas dan air dingin (unlimited karena disediakan dispenser dengan galon isi ulang di bagian depan kamar jadi tenang kalau yang minumnya banyak), di dekat hotel ada angkringan dan warung makan serta laundry.

Secara keseluruhan hotel ini saya nilai 4/5. Untuk sekelas hotel bintang satu. Harusny ini lebih cocok jd hotel minimal bintang  2. Worthed untuk hotel yang nyaman, murah dan berlokasi strategis.

Minggu, 16 April 2017

[ Hotel Review ] Amaroossa Grande Bekasi

Hotel bintang 4 ini terletak di jantung keramaian kota bekasi. Sangat strategis berada di samping pusat-pusat perbelanjaan kota bekasi dan dekat dengan pintu tol bekasi Barat.

Secara eksternal tipikal hotel Amaroossa di bekasi ini memang relatif sama dengan hotel Amaroossa di kota lain. Simple, kotak, berwarna mayoritas hitam dengan akses tulisan dan strip berwarna emas. Terkesan lux / mewah.

Awalnya agak pesimis juga lihat bentuk gedungnya. Agak kurang meyakinkan untuk hotel bintang 4. Tapi begitu masuk ke lobbynya. Kesan pesimis tadi berubah. Dekorasi dan arsitekturnya dibuat sedemikian rupa hingga terlihat mewah. Mantab pokoknya. Memang tidak terlalu besar tapi kesan mewah itu sangat terasa.

Karena menggunakan traveloka jadi check in lancar. Cuma masih diminta deposit 200 rb yang nanti akan dikembalikan saat check out. Gak tau juga kenapa. Pernah juga menginap lagi tapi gak perlu pake deposit. Gak ngerti kenapa begitu. Tapi gak masalah.

Kamar yang saya booking kelas deluxe king size bed tanpa breakfast. Dapat di lantai 11, dengan posisi jendela menghadap tepat ke jalan raya depan hotel. Dengan posisi ini juga kita bisa dapat pemandangan sunset yang cantik di ufuk barat.

Saya juga pernah mencoba kamar kelas executive. Ukuran 2 kali lipat kamar deluxe. Dengan pemandangan menghadap ke arah selatan. Tepat ke arah pom bensin.

lorong2 hotel juga kesan mewah masih terasa karena adanya wallpaper bermotif ornamen emas yang memenuhi dinding lorong hotel. Jadi tak sabar melihat isi kamarnya.

Dan ekspektasi terbukti. Lay out kamar memang tak begitu besar, tetapi desain interior dan furniture yang digunakan memang sangat berkesan royale, macam kamar kerajaan dengan dominasi warna hitam dengan aksen keemasan di. Cocok untuk bulan madu sebenarnya karena berasa cozy banget. Ditambah dengan adanya karpet bulu yang lembut.

Fasilitas yang ada di kamar antara lain : king size bed, sofa panjang dan pendek, kursi sofa dengan senderan punggung macam kursi raja, meja tv, tv flat ukuran 40", lampu tidur dan standing lamp, jam meja, telepon, buku menu, tea set, lemari, setrika dan meja setrikaan dan saving box.

Masuk ke dalam kamar mandi juga kesan mewah masih terasa dengan aksen warna keemasan di handle dan shower mandi, serta dinding dalam berlapis marmer hitam dan tetap dengan corak keemasan dan ukiran2, closet tipe duduk dengan semprotan serta toiletrieaa lengkap dalam kotak kaca. Tersedia juga handuk untuk 2 orang.

Yang agak kurang di kamar ini dan perlu improvement ada beberapa :
1. Tampilan display layar LCD tv kurang jernih, pilhan channel sedikit
2. Sambungan keran wastafel ada yang bocor, hanya di tambal dengan lem paralon tapi masih juga rembes
3. Air panas kurang berfungsi baik
4. Kemiringan lantai kurang menyebabkan aliran air buangan kurang jadi cenderung menggenang.
5. Tempat sampah kurang banget, cuma ada 1 di kamar mandi dan kecil.

Beralih ke fasilitas lain di hotel ini adalah kolam renang. Kolam renang ada di lantai 6 dan berkonsep indoor. Saat saya coba cek ke kolam renang sore hari sedang digunakan untuk acara lamaran dan pre wedding. Baru pagi nya anak2 bisa nyobain tuh kolam renang. Secara tampilan bagus. Mungkin kurang besar saja.

Untuk makanan rasanya standar. Dengan harga 100 ribuan per pax (jika tidak include harga kamar) termasuk murah untuk hotel bintang 4. Sayangnya Pilihan makanan kurang bervariasi.

Secara keseluruhan saya beri nilai 3.5/5 karena adanya beberapa kekurangan yang tadi sudah disebutkan.

Kamis, 13 April 2017

[ Hotel Review ] Courtyard by Marriot Gurgaon India


Hotel bintang 4 ini terletak di daerah Gurgaon / gurugram, state of Haryana. Sekitar 1 jam ke selatan New Delhi, India.

Hotel ini masuk ke dalam group hotel Marriot, awalnya saya kira bintang 5. Tapi gak salah juga si. Soalnya kalo di Jakarta hotel kaya gini bisa masuk ke level bintang 5 si. Dengan rate harga 1.2 - 2 juta semalam. 

Masalah harga ini agar diperhatikan ya. Agar gak kecolongan. Meskipun di travel agent (saya kemren pakai booking.com) di state harganya fix. Tapi nanti saat check out akan terlihat perbedaan harga di tiap harinya. Dan bedanya bisa berkisar 200 - 400 rb tergantung harinya. 

Di akhir pekan dan hari libur harganya naik. Dan jangan kaget saat lihat invoice ditampilkan seluruh tax / pajak dari masing2 transaksi yang ada di hotel. Bisa berlembar2. Sepertinya ini berlaku di semua hotel di India. Karena teman saya yang stay di Leela (Ambience & Palace), Westin, dan Palm Town juga sama. Jadi harap diperhitungkan budgetnya baik2 ya. Sebaikan cross check dan konfirmasi langsung ke pihak hotel di awal. Mungkin kalau kalau sudah bayar di awal lewat travel agent harganya akan beda.

Oh ya biasanya mereka hanya terima mata uang lokal Rupee (INR / Rs). Kalau mau bayar pakai dollar bisa saja tapi ratenya akan berbeda jauh dengan rate pasaran. Pengalaman kemren di hotel ini. 1 USD = 58 INR, padahal di pasaran rata-rata 65 INR.

Secara tampilan luar, hotel ini memang terlihat statis, kotak memanjang ke atas seperti umumnya bangunan di India. Tampilannya "biasa" lah kalo dibandingkan hotel di indonesia atau negara lain yang bentuknya bisa macem-macem dan artistik.

Sebelum masuk ke dalam kawasan hotel akan dilakukan pemeriksaan ketat. Mulai pos depan. Mobil akan diperiksa bagian mesin, belakang dan bagian bawah mobil sebelum diijinkan masuk. Begitu pula saat akan masuk lobby. Kita harus melewati pemeriksaan metal detector, X-Ray dan pemeriksaan badan. Cukup bagus.

Staf hotel juga ramah dan komunikatif, walau tak semuanya (mungkin yang kelas OB) bisa berbahasa inggris lancar. Mungkin perlu ditingkatkan lagi karena ini termasuk hotel internasional. Saya stay di hotel ini kurang lebih 2 minggu. Rencana awal sebenarnya mau seminggu disini dan seminggu lagi di hotel yang lain. Tapi akhirnya saya urungkan niat tersebut karena hotel ini nyaman sekali.


Di lobby urusan check in agak lama karena saya lebih memilih menggunakan uang cash. Secara kalau pakai kartu kredit saya agak worry masalah rate-nya. Jadi paling aman pake cash. Walaupun harus bergepok2 bawa duit cash dari kantor apalagi setelah ditukar ke mata uang Rupee. Staff resepsionis mpe geleng2 liat kelakuan saya karena bawa duit segitu. Bahkan mereka menanyakan lagi apakah saya yakin mau bayar semuanya dengan cash. Tentu saja yakin ya hehe.

Oh ya saya booking di kamar kelas Deluxe tanpa breakfast karena saya sudah bawa amunisi makanan sendiri hehe. Tapi itu sudah sangat cukup nyaman buat saya. Apalagi saya sendiri. Bahkan buat keluarga pun luas kamar kelas deluxe ini sudah cukup besar dibanding hotel bintang 4 di indonesia. Walaupun kamar yang saya tempati ini kamar smoking room tapi tdk ada bekas bau rokok sama sekali.





Pemandangan Luar kamar :





Oh ya untuk laundry saya ditawari paket dengan daily base. Jadi sehari max 5 potong apapun bentuknya hanya INR 799. Cukup murah dibandingkan kalau harus satuan yang kalau ditotal harganya bisa 2 kali lipat. Laundry juga bisa minta diantar ke kamar dengan dilipat atau menggunakan hanger.

Btw kenapa saya bawa amunisi makanan sendiri tak lain adalah karena ini pertama kalinya saya ke India dan belum tau cocok tidaknya makanan disini. Saya bawa rice cooker mini, kompor listrik, ransum, beras, makanan instan dll. Komplit pokoknya. Jadi tenang di perantauan. Dan tenang, colokan disini bisa dengan standard 2 kaki atau kaki jadi tak perlu converter.

Kembali lagi masalah kamar, fasilitas di kamar ini cukup memadai dan nyaman. 1 set bed ukuran king, meja tv, meja kerja, meja santai, meja untuk telpon dan lampu tidur, tv flat, kursi kerja, sofa, termos air, compliment air mineral dan tea set, lemari baju, kulkas mini, saving box dan meja setrika + setrikaan (mami pasti demen ni hehe).




 



Beralih kemudian ke kamar mandi, tipe shower dengan ruangan terpisah dengan closet dan wastafel. Toiletriess lengkap. Dan satu lagi yang cukup penting di sini bagi yang mungkin tidak terbiasa, Saya diwajibkan untuk belajar memakai tissue toilet lebih, dikarenakan tidak ada semprotan untuk membasuh setelah selesai BAB dan kencing. 




Bagi beberapa orang ini cukup kritikal karena teman saya juga akhirnya gak jadi pindah ke hotel ini setelah tau kondisinya seperti itu. Bagi saya itu tantangan, dan saya berani bilang saya telah sukses melewatinya. Hehe...

Oh ya jangan kuatir dengan bosannya dengerin channel tv India karena setelah semingguan iseng dan berkutat dengan remote ternyata saya menemukan channel tv barat semacam HBO, AXN, Cinemax dll jadi bisa nonton film box office hollywood dari pada acara tv gak jelas berbahasa India. Mereka semua ada di channel sekitar 600 an ke atas hehe. Jadi jangan putus asa nyarinya ya hehe

Beralih ke luar kamar. Sebenarnya untuk yang langsung check in di hotel ini, ada free buffet setiap sore di lantai 15 tentunya ada harga tambahan di paket kamarnya. Kebetulan saya coba iseng masuk ruangan buffetnya bisa tapi untung belum coba makannya. Karena setelah cross check lagi ke resepsionis ternyata saya tidak dapat free service tersebut. Untung... untung... mahal cuy.

Fasilitas pendukung disini cukup lengkap, ada fitness center, kolam renang besar (gak jadi nyebur karena hawanya lagi dingin banget), ada meeting room buat acara pernikahan dll, outdoor dan indoor restaurant dan parkiran yang cukup luas. Lobby juga didesain cukup artistik dan mewah.












Saya sempat coba sekali sarapan di restoran karena diajak oleh teman kantor yang juga menginap di hotel ini. Secara variasi makanan cukup banyak, tapi berhubung sebagian besar gak cocok di mata n di perut jadi ya gak comment deh. Akhirnya saya mengambil nasi goreng (iya disini tulisan menu makannya ditulis  nasi goreng lho... bangga dung kita). Sosis dan dimsum. Tapi soal rasa tetap kalah dengan masakan indonesia hehe.








Kebetulan juga di tgl 13 maret 2017 kemarin bertepatan dengan perayaan Holi day. Dan di hotel mengadakan semacam pesta untuk tamu-tamu di halaman depan hotel. Karena sesuai info yang kita terima dari pihak hotel, memang agak riskan untuk merayakan di jalanan. 



 





Perayaan berlangsung meriah dan di situ saling berbaur tamu dari berbagai negara saling mengoleskan / menaburkan tepung ke muka dan baju serta disediakan jajanan asli india secara gratis. Semacam Color Run yang sempat booming itu lho.

Oh ya hotel ini cukup dekat dengan pasar tradisional. 5 menit kalau jalan kaki, cuma memang kalau di luar hotel agar berhati2 dan waspada karena kondisi jalannya bisa 180 derajat di banding di dalam hotel. Tapi pasarnya cukup lengkap menjual berbagai kebutuhan dan oleh2 kok. Saya bahkan sampai punya kenalan akrab penjual souvenir dan baju karena seringnya beli ke situ selama 2 minggu.

ini penampakan pasar nya (Sushant Lok Market) :




Secara keseluruhan tampilan hotel, fasilitas, pelayanan dan keramahan staf hotel sangat baik. Saya nilai 5/5. Great Hotel.

Rabu, 12 April 2017

[ Hotel Review ] Santika Mega City Bekasi

Hotel bintang 3 ini terletak di pusat kota bekasi. Tepatnya di atas Mega Bekasi - Giant Hypermart. Lho kok?

Iya hotel yang baru soft opening beberapa bulan lalu ini memang benar2 terletak di mal tersebut, tepatnya berada di lantai 5 sd 10. Kalau yang belum ngeh agak susah menemukan jalan menuju hotel ini. Lobby utamanya saja terpencil karena terletak di roof top samping bioskop XXI. dan tak terlihat kalau dari luar mal.

Kalau naik mobil bisa dicapai melalui jalan spiral parkiran di samping mal. Jalannya nya pun terbilang cukup sempit untuk dilalui 2 kendaraan karena digabung dengan parkiran mobil pengunjung mal.

Kalau jalan kaki, kita bisa masuk melalui pintu utama mal, lurus saja sampai mentok. Ketemu lift di samping konter minuman Hop Hop, masuk lift kemudian pilih lantai 5. Sayang lift nya kecil dan pengap karena tidak ada AC. Harusnya untuk mal sebesar itu lift dibuat lebih besar dan lebih representatif lagi agar nyaman. terlebih lagi lift ini nyambung ke hotel.

Yang lucu, banyak pengunjung yang mungkin belum tau kalau lantai 5 ini khusus dipergunakan untuk pengunjung hotel. Sebenarnya sih ada tulisannya di dekat tombol lift, cuma rata2 mereka bingung karena belum pernah masuk ke hotel ini, mereka pikir masih bagian dari mal. Jadi next sepertinya harus diberikan petunjuk ke arah hotel yang lebih jelas lagi.

Lobby hotel didesain simple. Ada dekorasi lampu dari bola benang yang cukup artistik serta dinding yang ditutup keramik warna cokelat motif.

Urusan check in agak lama karena kita tidak menggunakan travel agent. Supaya bisa dapat point member group Santika hehe. 

Untuk menuju ke kamar. tersedia lift khusus yang menggunakan access card. Tetapi waktu saya menginap ternyata lift yang satu tidak perlu menggunakan access card juga bisa.

Saya memesan kamar deluxe dengan single bed king size. kamar ini terletak tepat di samping lift jadi tidak perlu jauh-jauh jalannya.

Interior kamar didominasi warna putih, dengan wallpaper bergambar bunga sakura. fasilitas di dalamnya ada TV flat di dinding, bed king size, meja, telepon, sofa, kursi, tempat sampah, tea set, heater, lemari dan saving box. 

Selain itu di dalam kamar mandi ada shower dan keran untuk cuci tangan / wudhu, toiletries lengkap , tempat sampah, serta kloset dengan semprotan di dalam kloset, untuk tissue toilet tidak disediakan walaupun ada tempatnya, adanya hanya tissue kotak biasa.

Yang unik adalah ternyata ada semacam kasur memanjang ukuran satu orang di pojokan ruangan, tepat di samping jendela samping yang bisa difungsikan sebagai sofa ataupun tiduran santai.

Ada juga teras luar yang tertutup oleh kaca dan dikunci. Sepertinya kalau mau buka pintu teras ini harus minta dulu ke resepsionis. Tapi saya biarkan saja terkunci, secara ada krucil2 yang aktivitasnya cukup tinggi jadi lebih aman di dalam kamar saja. Secara keseluruhan interior kamar cukup baik.

Beralih ke makanan, seperti halnya di hotel group santika yang lain, makanan di Santika jarang mengecewakan, walaupun bintang 3, tetapi soal rasa tidak kalah dengan bintang 4, walaupun memang variasi makanan tidak sebanyak di group bintang 4 nya. restorannya pun tidak terlalu besar dan terleteak di samping resepisonis. 

Sebenarnya yang saya agak concern adalah interior design di bagian atap restoran ini. Sebagian plafond tidak tertutup, sehingga terlihat saluran udara dan kabel, walaupun di cat hitam dan tidak kumuh, cuma sepertinya kurang cocok kalau di pakai sebagai desain interior restoran, takut ada kotoran yang jatuh ke makanan di bawahnya. but anyway tidak terlalu menjadi masalah.

Kelebihan dari hotel ini adalah, karena dia terintegrasi dengan mal, tentunya akan memudahkan pengunjung untuk ber-shopping dan jajan di dalam mal, bahkan sampai larut malam, tanpa takut terkunci di dalam mal, karena liftnya terus aktif 24 jam. Dan di dalam mal ini tersedia aneka ragam tenant makanan, mainan anak, baju, souvenir, bioskop, photobox bahkan karaoke dan masih banyak yang lainnya. cocok buat pengunjung hotel yang tidak mau menghabiskan banyak waktu hanya di kamar saja.

Secara keseluruhan melihat dari kelebihan dan kekurangannya, nilai hotel ini menurut saya adalah 4/5.

Senin, 03 April 2017

[ Hotel Review ] Santika Premiere Harapan Indah Bekasi

Hotel bintang 4 ini terletak di kawasan perumahan elit harapan indah bekasi. Untuk sampai ke lokasi nya memang agak jauh dari jalanan utama jakarta - bekasi. Tapi kawasan harapan indah ini dilalui juga oleh jalur bus transjakarta bahkan tepat melintas di depan hotel Santika ini.

Saya dan mami memang sudah berencana dari lama pengen nyobain stay di hotel ini karena melihat arsitektur dan foto2 yang ada di internet. Kelihatanya bagus dan artistik.

Kesan pertama melihat hotel ini adalah tampilannya yang wah dan artistik. Di bagian atas gedung ada semacam atap yang didesain sedemikian rupa menyerupai daun. Di bagian atap tersebut terdapat sky lounge yang isinya bar untuk nongkrong dan melihat pemandangan dari top roof.

Di bagian bawah terdapat ballroom meeting dengan ornamen landmark berciri khas daun. Parkirannya sangat luas karena mungkin digabung dengan area parkiran sport center yang sudah terlebih dahulu ada. Saking luasnya menyebabkan jarak antara pintu masuk dan lobby berasa jauh. Kalau naik mobil tak mengapa, kalau harus jalan kaki lumayan pegal.

Di sekitar kawasan hotel ini terdapat beberapa area perbelanjaan seperti Giant ekstra, superindo yang digabung dengan Courts, serta carrefour yang posisinya saling berdekatan. Bagian belakang terdapat RS citra harapan yang cukup besar. Namun hanya itu saja.

Untuk mal dan pusat perbelanjaan tidak tersedia di sekitaran kawasan ini. Paling dekat adalah ke kelapa gading atau ke bekasi. Kurang lebih 10 km. Untuk menuju ke tempat belanja yang dekat hotel tadi juga nanggung jaraknya, jauh tidak dekat juga tidak. Dengan kata laun kalau jalan capek, kalau pake kendaraan nanggung, sayangnya kagi tak ada jembatan penyebrangan jadi harap hati2 kalau menyebrang ya.

Kalau hari minggu terdapat car free day di jalanan depan hotel, dan ada senam pagi bersama yang diadakan oleh superindo tepat di depan kawasan hotel.

Masuk ke dalam lobby hotel, disambut oleh staff berbaju hitam bermotif ethnic khas Santika. Check in lancar karena menggunakan traveloka. Cuma ada sedikit masalah yang mengganjal disini dan baru ketahuan setelah hari kedua kita bertanya kepada resepsionis.

Masalahnya adalah, kami booking di kelas club premier king size. Setelah kami cermati (menyesal karena tidak baca detail) ternyata ukuran kamar dan fasilitas sama persis dengan kelas deluxe dengan selisih harga 300 ribuan. Jadi apa yang membuat beda?

Setelah kami cross check ternyata perbedaannya hanyalah di free minibar saja yang isinya tak lebih dari jajanan dan minumam soda di kulkas. Agak kecewa sebenarnya karena staff resepsionis tidak memberikan info ini di awal check in. Baru setelah kita tanya baru ada informasi itu. Customer service perlu ditingkatkan ya.

Di samping resepionis terdapat restoran yang cukup besar dengan dekorasi yang cukup artistik, ditambah dengan pemandangan kolam renang besar nan mewah dan sport center yang bisa dilihat langsung melalaui jendela besar restoran. Nice view.

Ada juga free play ground sederhana buat anak2 di lantai basement (abang dan kaka seneng banget mainan ini).

Untuk kolam renang adalah free service untuk pengunjung hotel max 2 orang. Anak kecil kayaknya tidak dihitung. Kolam renang berukuran panjang 50 meter serta ada kolam renang kecil untuk anak2 dengan permainan perosotan dan water bucket.

Selain itu ada restoran,tempat fitness, ruang meeting, ruang sauna dan hydrotherapy spa free. Kalau mau jadi member juga bisa, minimal setahun per orang 6 juta. Kalau untuk paket 4 orang bisa 13 juta. Next time lah. Ngumpulin duit dulu ya hehe.

Beralih ke kamar hotel. Sesuai info di awal tadi ternyata kamarnya adalah sama denga kelas deluxe ukuran 25 m2. Kecil sih. Konsepnya simple modern seperti halnya di hotel Aston. Kasur king size, sofa, meja tidur, meja minibar, tea set, kulkas mini, saving box, lemari, dan tv flat di dnding.

Kamar mandi tipe shower, air panas lancar serta pengaturan mudah, kloset duduk, wastafel minimalis, toiletries lengkap, tersedia hairdryer serta tempat sampah kotak dari kayu.

Masalah makanan, sepertinya group hotel santika ini adalah salah satu bintang 4 terbaik sejauh ini. Rasa dan variasinya pas dan enak. Walaupun untuk makanan room service tidak begitu banyak pilihan, lain halnya saat breakfast di restoran. Sangat bervariasi dan enak makanannya, baik yang menu indonesia, asia, internasional bahkan tradisional tersaji begitu mantap. Ada juga jajanan pasar bahkan jamu. Gak rugi kalau makan sebanyak2nya disini hehehe.

Secara keseluruhan saya nilai hotel ini 4/5. Cukup baik tapi perlu ditingkatkan lagi.

Selasa, 28 Maret 2017

[ Hotel Review ] Horison Ultima Bekasi

Hotel bintang 4 ini berlokasi di dekat pintu masuk tol bekasi barat. Hotel ini termasuk hotel bangunan lama yang dari awal terintegrasi dengan Metropolitan Mall. Namun sekarang sudah direnovasi dan dilengkapi fasilitas yang lebih modern.

Karena terintegrasi dengan Metropolitan Mall, pintu gerbang masuk lobby hotel ini juga bisa melalui pintu masuk Mall. Dari lantai 6 kita bisa masuk ke dalam mall melintasi area parkiran begitu juga sebaliknya.

Masuk ke lobby hotel untuk check in, kita disuguhi suasana asri karena ada beberapa tanaman buatan yang sengaja di dtaruh untuk mepercantik dekorasi. Furniture yang digunakan juga cukup menarik.

Kami booking di hotel ini melalui traveloka dengan kamar executive. Harganya juga cukup murah dibandingkan dengan kelas terendah bintang 4 di jakarta. Kami dapat kamar di lantai 13.

Untuk sampai ke kamar yang dimaksud kami menggunakan lift sampai dengan lantai 6, kemudian pindah menyebrang melalui sky bridge ke gedung satunya. Baru kemudian menuju lantai 13 via lift.

Skybridge antar gedung tersebut melintasi kolam renang di lantai 5. Kolam renang cukup besar dan ada air mancur di bagian tengah. Menarik. Konsep kolam renangnya outdoor sehingga kita bisa melihat pemandangan sungai kalimalang dan kepadatan lalu lintas di bagian depan hotel secara langsung. Di samping kolam terdapat fitness center tapi ukurannya tidak terlalu besar.

Masuk ke dalam kamarnya kita cukup amaze dengan ukuran kamarnya. Besar dan terdiri dari beberapa ruangan. Ruang depan (kosong, kaya lobby untuk taruh sandal / sepatu), dapur (ada wastafel, standing table, lemari makan, tea set), ruang tengah yang terintegrasi dengan dapur (ada tv ukuran besar serta set sofa dan meja), ruang tidur ukuran besar (ada tv, telpon, meja tidur, lemari baju, 2 kamar mandi (1 di samping dapur, 1 di samping kamar tidur). Dan satu yang paling saya suka adalah ada karpet di ruang depan, ruang tengah dan kamar. Kesannya cozy banget hehe.

Secara keseluruhan kelas executive ni lebih cocok untuk family sebenarnya karena luasnya. Padahal harganya hanya berkisaran 1 jutaan. Kami cukup nyaman dengan layout dan fasilitas yang ada. Yang kurang hanya buku menu makanan. Setelah kita cari ternyata tidak ada. Dan menurut resepsionis menu makanan ada di channel 1. Maunya si modern n canggih, tetapi malah jadinya agak menyulitkan. Mungkin sebaiknya tetap dibuatkan buku menu makanan yang hardcopy.

Masalah makanan di restoran, ini sebenarnya yang menjadi kekurangan hotel ini. Variasi menu tidak banyak dan rasanya standard. Agak kurang untuk kelas hotel bintang 4. Next mungkin bisa diimprove lagi.

Secara keseluruhan, saya beri nilai 4/5. Dengan nilai minus dari sisi makanan

Minggu, 05 Februari 2017

[ Hotel Review ] Aston Imperium Purwokerto

Hotel aston imperium ini termasuk hotel baru di purwokerto. Lokasinya tepat di persimpangan jl. Overste isdiman. Cukup strategis.

Jalan arah utara ke arah unsoed dan  tempat wisata baturraden. Ke timur arah GOR satria yang banyak tersedia aneka kuliner. Ke barat arah ke RS geriatri margono dan hotel java heritage. Ke arah selatan ke arah kota dan bioskop rajawali. Di jalanan depan hotel pun terdapat banyak pilihan untuk kuliner maupun mini market.

Hotel bintang 4 ini berkonsep modern dan mewah. Dari luar terlihat hiasan kerlap kerlip lampu di bagian lobby. Terlihat juga kolam renang di lantai 3 yang cukup besar. Saya mencoba berenang juga dan viewnya ke bawah langsung terlihat keramaian persimpangan jalan raya haha.

Parkiran mobil cukup luas di samping gedung utama. Sedangkan motor di bagian belakang.

Masuk ke lobby, terlihat ornamen2 dan furniture modern. Terlihat juga panggung dengan piano yang menambah kesan lux. Agak ke samping terdapat bar dan meja bilyard untuk bersantai.

Masuk ke dalam kamar. Tidak terlalu besar. Tapi cukup nyaman. Fasilitasnya queen bed, meja, tv flat, meja, sofa, kulkas, tea set, almari, brankas. Sedangkan kamar mandi tipe shower dan kloset duduk. Ada wasfatel dan toiletries yang cukup lengkap.

Ada satu hal yang membuat saya agak kesal yaitu masalah access card yang problem. Sehingga tiap kali mau masuk pasti error dan harus balik ke lobby untuk diperbaiki. Cukup menganggu.

Beralih ke restoran, restoran cukup luas, dengan layout cukup baik. Ada ruang meeting kecil juga di samping restoran. Variasi makanan cukup banyak. Rasanya lumayan tapi tidak ada yang spesial.

Secara umum saya nilai hotel ini 4/5. Harusnya bisa 5/5 kalau gak ada masalah access card tadi. Untung setelahnya ada compliment dari pihak hotel berupa mini cake yang dianter ke kamar saat saya menginap lagi di hotel ini. Good customer service.

Minggu, 29 Januari 2017

[ Hotel Review ] Java Heritage (ex-Horison) Purwokerto

Saat saya menginap ke hotel ini, masih bernama Horison. Makanya pas banyak yang bilang ada hotel baru namanya java heritage di jalan doktor Angka. Saya & istri bingung, perasaan hotel yang ada di jalan dan bintang 4 cuma horison itu. Ternyata setelah dicek sudah diambil alih pemilik dan dirubah namanya.

Hotel ini cukup besar. mungkin setara bintang 5 sebenarnya. Bangunan utama hotel ini ada 2 yang saling dihubungkan dengan lorong di lantai dua (sky bridge).

Gedung utama berada di tengah. Di lantai dasarnya adalah lobby resepionis. Sangat luas. Ada hiasan patung besar berbentuk kuda berpose seperti logo mobil ferrari. Terbuat dari kayu yang dilapisi oleh plat alumunium dengan cukup artistik.

Untuk gedung satunya berada di samping depan. Lantai satunya adalah lobby dan restoran. Sedangkan lantai 2 dan 3 adalah ruang rapat.

Di sisi samping yang satunya ada juga gedung yang lain. Semacam convention hall yang bisa dipakai untuk acara2 resepsi. Halaman parkir di depan gedung utama juga sangat luas. Jika bawa kendaraan sendiri akan diberikan tiket di pos security jadi lebih terjamin.

Satu yang unik dari hotel ini adalah. Adanya cottage-cottage di bagian belakang. Jadi tamu bisa memilih apakah mau menginap di kamar yang ada di gedung utama atau yang ada di cottage. Kebetulan saya dapat kamar yang di cottage. Kalau bawa kendaraan bisa parkir persis di depan kamar.

Cottage2 ini letaknya berdekatan dan mengelilingi kolam renang yang cukup luas. Ada juga bar di kolam renang tersbut. Untuk landmarknya juga ditata cukup apik dan nyaman.

Masuk ke dalam kamar, ruangan cukup luas dan penataan layout kamar cukup baik. Bahkan terdapat juga teras dan kursi santai di bagian belakang. Walau pemandangannya hanya tembok pembatas hotel dan sedikit taman.

Fasilitas cukup lengkap, ada double bed, sofa, meja, kursi, tv flat, mini bar, kulkas mini, lemari, telepon. Wifi juga cukup kencang. Kamar mandi tipe shower. Kloset duduk. Toiletries lengkap.

Beralih ke makanan di restora. Variasi makanan cukup banyak, terutama untuk makanan pencuci mulutnya. Untuk rasa lumayan. Masih aman di lidah.

Kalau untuk tempat jajanan di sekitar hotel agak terbatas. Hanya beberapa saja. Tapi ada satu tempat makan 24 jam di depan hotel. Lalapan pecel ayam. Lumayan enak.

Secara keseluruhan, hotel ini cukup keren untuk kelas bintang 4. Bahkan mungkin harusnya masuk bintang 5. Saya nilai 5/5 untuk hotel ini. Sangat memuaskan. Well recommended.

Sabtu, 14 Januari 2017

[ Hotel Review ] Asia Jaya Sarangan

Liburan keluarga kami ke Madiun kali ini, kami sempatkan untuk bermain di daerah telaga Sarangan yang dingin.

Untuk tempat menginapnya, sesuai permintaan dari Eyangti tercinta, saya booking di hotel Asia Jaya. Setelah saya tanya kenapa di hotel itu, Eyangti menjawab karena kemaren sempat lihat iklan promosinya di surat kabar. Oalah hahaha 😇. Ya udah manut lah.

Saya cari di aplikasi Traveloka, kebetulan ternyata ada pilihan kamar untuk empat orang. Sekelas family room. Harganya juga gak terlalu mahal karena bukan pas peak season.

Perjalanan ke Sarangan dari Madiun kami tempuh kurang lebih 2 jam. Santai saja namanya juga liburan. Lagian juga jalanan sepi. Sambil menikmati pemandangan kaki gunung lawu yang hijau menyejukkan mata serta hawa dingin sejuk yang nyaman di kulit.

Singkat kata kami tiba di hotel Asia Jaya di dekat pintu masuk Telaga Sarangan. Dari telaga nya sendiri kurang lebih hanya berjarak 30 meter jalan kaki. Cukup dekat memang.

Dulu kalo sesuai cerita dari ibu, Asia Jaya ini udah dari dulu ada, cuman baru restoran / tempat makan saja. Baru beberapa tahun belakangan dibangun hotel dan villa penginapan.

Tampilan muka hotel ini cukup minimalis, bahkan tempat parkir khusus mobil di area hotel pun tak ada. Jadinya kalau bawa kendaraan sendiri hanya bisa diparkir di pinggir jalanan depan hotel tersebut. Agak merepotkan sepertinya jika kondisi ramai. Untung kami menginap di saat hari kerja karena saya ambil cuti hehe.

Saat check-in dari pihak hotel meminta kartu identitas saya dan istri. Kok tumben ya. Ternyata hotel ini berkonsep syariah. Jadi untuk pasangan yang bukan / belum menjadi mahram alias suami istri sepertinya tidak diijinkan untuk menginap disini. Catet.

Karena saya membawa rombongan, saya booking lewat traveloka kamar yang family isi 4 orang. Posisinya tepat di samping pintu utama lobby.

Ternyata ekspektasi saya meleset. Ukurannya terlampau sempit untuk kami berempat dan krucil 2 orang. Padahal kalau di hotel seberang dengam harga yang sama bisa dapat 2 kamar single. Dengan luas kamar yang cukup besar

Akhirnya saya mensiasati dengan bed portabel yang memang sengaja dibawa dari rumah. 😁. Gak mau rugi pokoknya

Secara fasilitas kamar cukup baik. Ada compliment juga berupa teh dan air mineral. Tv juga sudah LCD cukup besar. Kalau AC dan kulkas sepertinya tidak diperlukan di tempat berhawa dingin seperti di Sarangan ini. Saat kabut turun sore hari atau malam hari baru terasa dingin yang menusuk tulang.

Yang kurang adalah fasilitas kamar mandi. Debit air terlalu kecil, serta fasilitas shower air panas alirannya fluktiatif dan susah diatur. Harus nya bisa diimprove lebih baik lagi. Bahkan wastafel harusnya ditaruh di dalam kamar mandi saja. Kalo sekarang ada di depan kamar mandi di dalam kamar. Rawan becek apalagi ada anak kecil.

Dikarenakan bukan hari liburan, kamar di lantai 1 tempat kami menginap kosong. Alhamdulillah sofa dan meja di lobby akhirnya jadi milik kami sekeluarga. Rejeki anak sholeh 😇

Kami pesan makanan di hotel, panggil tukang bakso dan beli nasi kucing di angkringan "Mas Sukro" di depan hotel. Semua kami kumpulkan di meja lobby lalu kami makan bersama di situ sambil bercakap santai. hehe resepsionis hotel cuma bisa senyum2 melihat polah kami.Puass 😁

Saya sempat berkeliling ke lantai 2. Ternyata bentuk bangunan hotel ini cukup besar memanjang ke belakang. Ada hall meeting, musholla dan juga villa yang satu berupa satu ruangan yang terdiri dari beberapa kamar, bahkan juga tempat jemuran baju dan tower jaringan seluler.

Sedangkan di bagian samping lobby depan hotel adalah restoran Lakers Asia Jaya yang terkenal. Secara rasa lumayan enak. Recommended lah.

Secara keseluruhan hotel ini saya nilai 3.5/5. Seandainya kamarnya lebih besar dan kamar mandi lebih baik saya bisa kasih nilai 4. 😁

Selasa, 10 Januari 2017

[ Hotel Review ] Jayakarta Jogjakarta

Hotel Jayakarta ini termasuk hotel lama di daerah yogyakarta. Terletak di jalan raya solo jogja. Berada di tengah2 antara bandara internasional adisutjipto dan Ambarukmo plaza.

Hotel ini kalau di travel agent berbintang 4. Cukup mewah harusnya. Namun ada beberapa catatan yang mungkin bermanfaat bagi calon tamu ataupun hotel ini untuk pengembangan di kemudian hari.

Secara eksternal dari pinggir jalan. Hotel ini terlihat sekali suasana budaya jawanya, dari ornamen dan ukirannya. Mungkin kalau dari depan tidak terlihat wah banget dibandingkan hotel2 modern sekarang ini.

Untuk parkiran lobby juga rasanya cukup kecil dan tidak bisa muat banyak. Gak tau juga untuk parkiran tamu yang menginap. Sepertinya ada di bagian samping belakang.

Masuk ke dalam lobby untuk check in. Kita disambut dengan welcome drink. Masih kental suasanya dengan adat jawa jogja. Ada beberapa spot patung ukiran yang bisa dijadikan spot untuk foto2 selfie.

Kesan mewah hotel ini baru terasa sekali begitu melongok ke bagian belakang. Terdapat kolam renang yang cukup luas, lengkap dengan kids playground dengan alas pasir putih. Ada juga panggung untuk acara. Tanaman dan kolam ikan ditata begitu apik dan cocok untuk landmark foto2. Di sampingnya terdapat restoran. Jadi tamu bisa makan sambil melihat pemandangan yang apik ke arah taman belakang.

Beralih ke kamar hotelnya sendiri. Posisi lift yang terletak di bagian belakang gedung cukup jauh, harus melintasi semacam lorong penyebrangan. Itupun waktu kami menginap lift nya sedang dilakukan perbaikan jadi agak merepotkan.

Masuk ke kamar. Kesan kami adalah. Old style room, alias jadul. Televisi nya pun masih tv tabung. Furniturenya juga masuh berukiran etnik lama. Meja, tempat tidur, bahkan AC juga masih bentuk yang lama.

Masuk ke kamar mandi. Ada bath tub, kloset, wastafel, toiletries cukup lengkap. Tapi tetap saja bernuansa old style alias jadul. Yang masalah lagi buat kloset tidak ada semprotan buat flushing. Yang ada hanya tissue. Jadi bagaimana saya bisa mengakalinya? kebetulan ada shower mandi yang cukup panjang. Jadi saya gunakan itu saja. Darurat.

Kenapa tak ada semprotan flushing, mungkin hotel ini kebanyakn ditujukan buat turis asing kali ya. Terlihat dengan banyaknya tamu asing yang berkunjung ke hotel ini. Mungkin tamu hotel asing itu lebih suka suasana etnik yang ditawarkan hotel ini.

Untuk makanan, cukup bervariasi dan enak. Terutama pastinya ada favoritku. Gudeg. walaupun tak seenak gudeg yang asli jogja macam wijilan, yu djum maupun merek yang ternama lainnya.

Anyway, hotel ini saya beri nilai 3.5/5 karena kurangnya daya tarik interior kamar. Tapi tertolong nuansa yang disuguhkan di eksteriornya

Senin, 09 Januari 2017

[ Hotel Review ] Fast Rooms Bekasi

Hotel satu ini sebenarnya adalah beberapa kamar di apartemen di kawan central point bekasi barat yang dijadikan hotel harian oleh pemiliknya. mungkin di membeli beberapa unit kemudian di renovasi sedikit dan ditambah perabot, jadi deh kamar hotel.

Pertama kali booking hotel ini karena tertarik melihat tampilan kamar suite yang ada di traveloka dengan harga yang relatif murah dibandingkan kamar selevel di hotel lain.

Yah tetapi pada akhirnya ternyata memang harga susah dibohongi, apalagi di kawasan kota besar macam Bekasi. Catet. Ekspektasinya rupanya ketinggian. Kamar tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk lobby tempat check in hotel ini terletak di lantai dasar. Sepertinya memanfaatkan unit yang ada yang dirombak jadi semacam lobby. Agak muter2 juga nyarinya. Karena pada awalnya kurang yakin kalau hotel ini ternyata berada di dalam apartemen. Nah kamarnya itu terpencar di beberapa lantai.

Memang 1 unit apartemen ini terdiri dr 2 kamar tidur (yang satu isinya kursi n meja kerja), kanar mandi, ruang tengah digabung dengan meja makan dan dapur minimalis. Serta teras kecil untuk tempat jemuran. Sumpek. Apalagi yang bawa anak kecil. Bisa diacak2 itu barang2. Memang benar2 tipikal apartemen

Untuk fasilitas di dalamnya ada tv, ac, lemari, sofa, jemuran. Area jemuran juga cukup serem juga. Sempit dan pagar penghalangnya ya agak ngeri2 sedap. Gak cocok kalau bawa anak kecil kesini.

Walaupun ada dapur tapi tak disediakan kompornya jadi gak benar2 seperti hotel berkonsep studio pada umumnya. Jadi kami tetap beli makan di luar.

Soal makanan ini, untungnya di depan apartemen central point ini kalau malam adalah sentra makanan. Jadi lumayan banyak menu yang bervariasi dan cukup ramai. Selain itu juga ada indomaret di bagian bawah.

Kalau buat yang demen belanja di mal. Lokasi apartemen ini cukup strategis. 10 menit jalan sudah ketemu mal2 besar di bekasi barat macam mega bekasi, metropolitan mal, kalau mau agak jauh dikit ke revo mal atau ke grand metropolitan mal.

Tepat di jalanan besar samping apartemen juga merupakan jalanan utama bekasi dimana diadakan car free day saat minggu pagi.

Untuk fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan di hotel ini ada juga kolam renang yang memanjang di antara gedung apartemen.

Anyway saya beri nilai hotel ini 3/5. Saya dan keluarga agaknya kurang cocok dengan sempitnya kamar yang kami pesan. 2 kamar untuk unit sebesar itu nampaknya cukup membuat sumpek. Mungkin seharusnya cukup 1 kamar. Atau malah mungkin tidak perlu ada sekat buat kamar. Cukup plong saja mungkin lebih enak dilihatnya.

[ Hotel Review ] Mercure Simatupang Jakarta

Hotel ini berlokasi di simpang terminal lebak bulus. Daerah persimpangan yang sangat ramai lalu lalang kendaraan bahkan hampir 24 jam. Karena kawasan jl. Simatupang sendiri adalah kawasan gedung perkantoran perusahaan - perusahaan besar.

Saya menginap kurang lebih 3 minggu di hotel ini dalam rangka dinas training di BATAN yang kantornya berlokasi di pasar jumat tak jauh dari terminal lebak bulus.

Gedung hotel ini cukup colourful dan stylist, walaupun bentuknya kotak memanjang saja, tipikal bangunan hotel di jakarta yang biasanya memiliki lahan terbatas sehingga jalan satu2nya adalah menambah lantai ke atas.

Secara tampilan lobby tidak terlalu besar. Bagian resepisonis dan ruang tunggu ada di depan. Sedangkan restoran berada di bagian belakang di lantai yang sama. Tidak terlalu besar karena masalah keterbatasan lahan tadi.

Mulai masuk ke dalam lift dan menyusuri lobby untuk menuju ke kamar kelas standard yang saya booking. Suasana hotel modern, simple dan efisien.

Kamar kelas standard minimalis dan ukurannya sedang. Tidak banyak ornamen, tapi fasilitas cukup. Bed, sofa, meja, lampu standing, tv flat yang menempel ke dinding, lemari, locker, mini bar / kulkas.

Masuk ke kamar mandinya juga tipikal hotel2 modern yang simple, dining pembatas ke arah kamar berupa kaca besar yang bisa ditutup dengan tirai plastik. Yah kalau mau mandi sambil nonton tv juga bisa, cuma pastikan saja tirai kamar tidur keluar ditutup biar gak kelihatan dari luar 😂. Toiletries juga cukup lengkap dan memadai.

Lanjut ke fasilitas lain hotel ini. Ternyata ada kolam renang, jacuzzi, tempat fitness dan bar di roof top. Lumayan juga dengan ukuran hotel yang minimalis. Cuma jatuh2 nya juga ukuran kolam renang agak dipaksakan juga. Ukurannya sekitar 2 x 10 meter saja. Yah kalau cuma mau berenang sendiri sih cukup. Atau cuma sekedar berendam. Yang lebih menarik adalah adanya jacuzzi air hangat. Nyaman, cuma gak boleh terlalu lama juaga. Gak bagus buat kesehatan.

Beralih ke masalah masakan. Untuk makanan saat sarapan lumayan bervariasi, cuma untuk stay agak lama ya berasa boring juga. Tapi rasanya lumayan.

Untuk makan malam biasanya saya dan istri cari makan di luar. Dikarenakan di daerah simpang lebak bulus yang cukup ramai ini cukuo banyak terdapat pedagang kaki lima saat malam. Banyak piliham dan lumayan untuk menghilangkan kebosanan akibat makan menu yang monoton di hotel.

Anyway untuk hotel ini saya beri nilai 4/5

 

Koper Gajah Template by Ipietoon Cute Blog Design